ALEXEI NAVALNY SOSOK OPOSISI RUSIA DIRACUN
Korandetak.com – Sosok figur oposisi Rusia, Alexei Navalny (43),akhirnya di bebaskan setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Moskow yang di duga akibat keracunan zat kimia. Sosok figur oposisi ini, sudah mengalami tiga kali penangkapan oleh Aparat Kepolisian Moskow.
Seperti dilansir Reuters, Senin (29/7), juru bicara Navalny, Kira
Yarmysh, menyatakan rekannya alergi akut hingga menyebabkan wajahnya membengkak
dan kulitnya memerah. Menurut dokter yang menangani, Navalny didiagnosa
mengalami gata-gatal dan kini dilaporkan sudah membaik.
Seorang dokter yang sempat menangani Navalny di masa lalu, Anastasia
Vasilyeva, sempat ditanya apakah ada kemungkinan gejala itu akibat diracun.
Namun, dia tidak bisa memastikannya.
“Kami tidak bisa memastikan apakah zat beracun yang tidak diketahui dan terpapar
di kulit dan mukus membran terjadi karena disengaja,” kata Vasilyeva.
Vasilyeva menyarankan dokter mengambil contoh sekresi dari tubuh dan rambut
Navalny untuk diuji di laboratorium. Sedangkan menurut kuasa hukum Navalny,
Olga Mikhailova, sampai saat ini dokter yang menangani tidak bisa menjelaskan
apa yang dialami oleh kliennya. Sebab menurut dia Navalny tidak pernah
mengalami alergi apapun.
Navalny mengalami cedera di mata sebelah kanannya akibat disiram air keras oleh
orang tidak dikenal dua tahun lalu. Dokter berhasil memulihkan penglihatan dan
bola matanya.
Dia dibui pada Rabu pekan lalu selama 30 hari karena mengajak aksi unjuk rasa dan dianggap mengganggu ketertiban umum. Dia melakukan itu sebagai bentuk protes karena sejumlah tokoh politik dari kalangan oposisi yang akan mengikuti pemilihan umum daerah dicoret sepihak oleh komisi pemilihan umum setempat.
Para pejabat penyelenggara pemilu mengatakan bahwa mereka melarang para kandidat itu karena mereka gagal mengumpulkan tanda tangan pendukung yang cukup sebagai salah satu persyaratan.
Aksi unjuk rasa tetap terjadi pada Sabtu pekan lalu, tetapi dibubarkan paksa oleh polisi. Aparat juga menangkap sekitar seribu demonstran.
Pada Minggu kemarin, polisi menangkap sepuluh orang, termasuk wartawan, yang berkumpul di RS Moskow tempat Navalny dirawat.
Navalny sudah dua kali ditahan, yakni pada 2012 dan 2014, karena aktivitas politiknya menentang rezim Rusia. Navalny yang merupakan advokat dan aktivis anti-korupsi terus menggelorakan protes terhadap Presiden Vladimir Putin dan sejumlah kroninya. (REVAN)