Terapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial dengan ketat: WHO

korandetak.com, New Delhi – Pada hari ini, World Health Organization menyerukan kepada negara-negara di Kawasan WHO Asia Tenggara untuk meningkatkan dan dengan ketat menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial, bersama dengan upaya akselerasi vaksinasi COVID-19, untuk mencegah lonjakan berikutnya, seiring semakin banyaknya negara yang mengonfirmasi prevalensi varian-varian mengkhawatirkan yang sangat mudah menyebar.

“Kita perlu terus memperkuat upaya tes, pelacakan, dan isolasi kita. Intervensi-intervensi masyarakat seperti penjagaan jarak fisik, kebersihan tangan, dan pemakaian masker dengan tepat perlu diterapkan dengan ketat. Langkah-langkah ini perlu diberlakukan penuh untuk jangka waktu yang lebih lama di daerah-daerah yang melaporkan varian- varian mengkhawatirkan yang lebih mudah menyebar,” ucap Dr Poonam Khetrapal Singh, Direktur Kawasan, WHO Asia Tenggara. (20/06/2021)


Langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial adalah serangkaian besar intervensi non-farmasi, baik bersifat perorangan maupun kemasyarakatan, dan merupakan langkah yang efektif biaya untuk mengurangi penyebaran SARS-CoV-2, serta menyelamatkan nyawa.
Selain perlindungan pribadi, langkah-langkah tersebut meliputi pembersihan, disinfeksi, ventilasi, surveilans, pelacakan kontak, isolasi, karantina, penjagaan jarak fisik seperti membatasi jumlah pertemuan dan menjaga jarak di tempat umum atau tempat kerja, pembatasan pergerakan dalam negeri, dan langkah-langkah terkait perjalanan internasional.


“Langkah-langkah ini penting untuk mencegah infeksi, mengurangi transmisi, dan menyelamatkan nyawa,” kata Direktur Kawasan.
Bahkan bersamaan dengan peningkatan vaksinasi terhadap COVID-19, negara-negara perlu menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial dengan cara yang sesuai dan tangkas, katanya. Pendekatan berbasis risiko untuk langkah kesehatan masyarakat dan sosial diperlukan. Langkah-langkah ini perlu diimplementasikan oleh tingkat pemerintahan terbawah dan terus disesuaikan dengan intensitas transmisi dan kapasitas sistem kesehatan.

Kapasitas sistem kesehatan mencakup pelayanan klinis untuk COVID-19 dan bukan COVID- 19, dan pelayanan-pelayanan kesehatan masyarakat seperti deteksi kasus, tes diagnostik, dan pelacakan kontak. Penilaian risiko perlu mengukur kemampuan aktual pemberian pelayanan dan kinerja pelayanan-pelayanan tersebut, kata Dr Khetrapal Singh.
“Di mana terjadi penyebaran Varian Mengkhawatirkan yang lebih mudah menyebar, langkah-langkah ini perlu diterapkan dengan lebih ketat dan lebih lama,” kata Direktur Kawasan.


Pada awal minggu ini, Maladewa dan Myanmar mengonfirmasi transmisi Varian-varian Mengkhawatirkan. Sebelumnya Varian-varian Mengkhawatirkan telah terkonfirmasi di Bangladesh, India, Indonesia, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor-Leste.
Varian-varian Mengkhawatirkan, bersama dengan pembukaan ekonomi dan masyarakat, bersumbangsih pada lonjakan jumlah kasus global baru-baru ini.


Negara-negara di seluruh dunia saat ini berada di fase perkembangan pandemi COVID-19 yang berbeda-beda dan menghadapi situasi epidemiologis yang berbeda-beda. Meskipun Kawasan ini sedang menyaksikan penurunan keseluruhan jumlah kasus, yang terutama diakibatkan menurunnya jumlah kasus yang dilaporkan di India, jumlah kasus di beberapa negara masih meningkat.

“Kita tidak boleh lupa bahwa pandemi ini masih terjadi. Kita harus berjaga-jaga terhadap kelengahan, di tingkat mana pun. Kita harus terus menerapkan kombinasi langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial hingga cakupan vaksin COVID-19 pada tenaga kesehatan, dan kelompok-kelompok berisiko dan rentan, di seluruh dunia sudah tinggi,” kata Direktur Kawasan.

sumber: who.int