Perkuat Program Rehabilitasi, Warga Binaan Lapas Purwokerto Dapat Pendampingan Konseling dari BNNK Banyumas
Purwokerto, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas menggelar kegiatan konseling individu bagi warga binaan, sebagai bagian dari rangkaian program rehabilitasi pemasyarakatan 2025, pada Selasa (19/8).
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata untuk memberikan pemahaman, pendampingan, dan motivasi kepada warga binaan agar mampu menjalani proses rehabilitasi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Dalam konseling tersebut, petugas BNNK Banyumas memberikan layanan berupa asesmen ringan, konseling pribadi, serta dialog mendalam terkait kondisi psikologis dan rencana perubahan perilaku warga binaan.
Salah seorang warga binaan peserta konseling menyampaikan manfaat yang dirasakannya. “Saya merasa lebih tenang setelah mengikuti konseling ini. Rasanya ada yang peduli dan mau mendengarkan cerita saya. Saya jadi lebih semangat untuk berubah dan tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama,” ucapnya dengan penuh harapan.
Konselor Adiksi dari BNNK Banyumas menegaskan bahwa kegiatan konseling individu merupakan bagian integral dari program rehabilitasi. “Rehabilitasi tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga mental dan emosional. Melalui konseling, warga binaan dapat belajar mengelola emosi, menemukan motivasi baru, dan membangun komitmen untuk bebas dari narkoba,” ujarnya.
Kalapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, mengapresiasi kerja sama yang terjalin. “Kegiatan ini merupakan wujud nyata rangkaian rehabilitasi pemasyarakatan yang berorientasi pada pemulihan menyeluruh. Harapannya, warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan kondisi yang lebih sehat, produktif, dan bermanfaat,” katanya.
Kegiatan konseling individu ini berlangsung dengan tertib, lancar, serta mendapat respons positif dari warga binaan. Melalui kolaborasi antara Lapas Purwokerto dan BNNK Banyumas, diharapkan program rehabilitasi pemasyarakatan dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak nyata bagi proses pembinaan warga binaan.
(Humas Lapas Purwokerto)