Pemekaran Wilayah, DPRD : Perlu Kehati-hatian
korandetak.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Aditya Wijaya menyatakan pihaknya telah menampung aspirasi masyarakat atas keinginan di mekarkan sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang.
Hal tersebut terbukti saat dirinya turun ditengah-tengah masyarakat, seperti keinginan di mekarkannya wilayah Kota Tangerang Tengah kerap menemukan masyarakat mengumpulkan tanda tangan atas keinginan mendukung pemekaran tersebut.
Namun, ia menyampaikan berdasarkan pengalaman dari tahun 1992 dan tahun 2008 Kabupaten Tangerang telah memekarkan dua wilayah yakni Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, semuanya berhasil.
“Kami sebagai legislatif menampung itu (aspirasi). Tapi kami sepakat juga terkait dari pak Bupati, kenapa regulasinya Kabupaten Tangerang ini historisnya tahun 92, tahun 2008 bagaimana menghasilkan anak-anak (Kota) baru tidak pernah gagal,” ujar Aditya dalam paparannya saat diskusi publik Sudah Layak Kabupaten Tangerang Dimekarkan Lagi yang digelar oleh PWI Kabupaten Tangerang di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Kabupaten Tangerang, Rabu (27/4/2022).
Sebagai wakil rakyat, kata Aditya, memekarkan wilayah butuh sebuah kehati-hatian. Lantaran tidak ingin wilayah yang dimekarkan tersebut gagal. Politisi Partai Demokrat itu saat melakukan kunjungan di pelbagai daerah kerap menemukan Daerah Otonomi Baru (DOB) gagal.
“Kita sebagai legislatif harus hati-hati. Lahirnya kota baru tersebut tidak gagal. Ketika saya kunjungan keluar banyak daerah gagal, yang Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak sampai mencukupi,” katanya
“Bagi kami kehati-hatian Itu perlu, akan tetapi wasiat yang kami terima sebagai ahli waris Kabupaten Tangerang akan kami akan sampaikan kepada generasi mendatang. Kita harus siapakan itu, bukan karena ego tadi. Biar tumbuh kembangnya Kabupaten Tangerang kedepannya tetap,” sambungnya.
Kalau secara politik, pria kelahiran 77 itu menyampaikan pemekaran nama Tengerang tidak akan ada nama lain. Contohnya Kebupaten Karawang itu mau dimekarkan menjadi Cikampek.
“Kalau kita Tangerang, Tangerang Tengah, Tangerang Utara, Tangerang induk, nama Tangerang gak bakal hilang kalau di kita, saya yakin itu . Ini penting keutuhan kabupaten Tangerang ini jadi tidak ada ego sentris kewilayahan,” ungkapnya.
Meski demikian, meminta masyarakat Kabupaten Tangerang agar tidak menolak kemajuan teknologi. “Agar tidak menolak kemajuan teknologi. Sama kita disini kaarifan lokal kita jaga, tapi juga kemajuan zaman, sehingga kita tidak kalah dengan ego sentris,” katanya.
“Besar harapan kami Itu aspirasi masyarakat kami tampung, kita mengkaji kebutuhan mendasar bahwasanya kota baru nantinya sudah siap. Kita mengkaji dulu kemampuan berbagai aspek, sehingga kesiapannya di mekarkan matang dan sudah siap,” tandasnya. (*)