Pelatihan Budidaya Melon di Lapas Purwokerto: Peningkatan Keterampilan WBP dalam Teknik Pemindahan Bibit
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto kembali melaksanakan program pembinaan kemandirian melalui kegiatan Pelatihan Budidaya Melon pada Jumat, 5 Desember 2025. Pelatihan ini dilaksanakan mulai pukul 09.30 hingga 11.15 WIB di area pembinaan lapas dengan fokus materi tata cara pemindahan bibit melon ke media tanam yang benar. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen lapas dalam membekali Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan keterampilan produktif yang bermanfaat.
Kegiatan pelatihan dipandu langsung oleh Bapak Paryanto, penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian, yang memberikan penjelasan mendalam mengenai proses teknis pemindahan bibit. Materi dimulai dari pengecekan kondisi bibit yang ideal, persiapan media tanam yang sesuai, hingga langkah-langkah pemindahan bibit agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Penjelasan diberikan secara runtut dan mudah dipahami, sehingga peserta dapat mengikuti setiap tahap dengan baik.
Para peserta pelatihan merupakan WBP terpilih yang sedang menjalani pembinaan kemandirian di bidang pertanian. Dalam sesi praktik, para WBP diberi kesempatan secara langsung untuk memindahkan bibit melon ke lahan tanam dengan bimbingan penuh dari narasumber. Praktik langsung ini menjadi momen penting bagi peserta untuk memperdalam pemahaman serta melatih keterampilan teknis sesuai standar budidaya pertanian.
Kegiatan berlangsung dengan aman, tertib, dan diikuti dengan antusias tinggi oleh para WBP. Pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan dan keterampilan bagi WBP, tetapi juga mendorong mereka untuk mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut pada kegiatan pertanian di lingkungan lapas maupun sebagai bekal ketika kembali ke masyarakat. Upaya seperti ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pembinaan serta menciptakan ruang bagi WBP untuk berkembang secara produktif.
Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. “Kegiatan pelatihan seperti ini sangat penting untuk membekali warga binaan dengan keterampilan nyata dan aplikatif. Kami berharap ilmu yang mereka dapatkan hari ini dapat menjadi modal positif ketika kembali ke masyarakat nanti. Pembinaan harus berorientasi pada pemulihan, pemberdayaan, dan kesiapan hidup yang lebih baik,” ujar Kalapas. Beliau menegaskan bahwa kolaborasi dengan instansi teknis seperti Dinas Pertanian akan terus diperkuat demi peningkatan kualitas program pembinaan.
(Humas Lapas Purwokerto)
