Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga: Indonesia Terus Tumbuh
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian Indonesia terus tumbuh. Hal itu dibuktikan melalui pertumbuhan positif perekonomian pada Q3 tahun 2021, sebesar 3,51% secara year on year (yoy).
Terkait pertumbuhan konsumsi rumah tangga, Airlangga menjelaskan bahwa domestic demand bergantung pada mobilitas. Ia mengatakan, saat ini seluruh provinsi berada pada level 1 dan 2, yang tentunya mempengaruhi mobilitas.
“Kuartal II kasus aktif Covid-19 nya lebih rendah dibanding kuartal III tahun 2021. Kita ketahui bersama di Q3 tahun 2021 kita melakukan pengereman dengan PPKM karena angka kasus harian Covid-19 yang tinggi sampai 574.315 kasus per hari. Meskipun demikian, kita masih bisa tumbuh positif terdorong oleh ekspor yang mencapai 29,16% (yoy) dan impor 30,1% (yoy),” ungkap Airlangga, dalam keterangannya, Jumat (12/11/2021) dilansir beritasatu.com.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2021 mencapai 3,51% secara year on year (YoY), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 7,07%. Capaian tersebut juga lebih rendah dari target pemerintah yang sebesar 4,3%.
Dengan capaian pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2021 sebesar 3,51%, maka secara kumulatif pertumbuhan ekonomi triwulan I sampai triwulan III 2021 tumbuh 3,24%. Pemerintah Indonesia sendiri memproyeksikan pertumbuhan Indonesia di 2021 di kisaran 3,7% – 4,5%.
Meski demikian, Airlangga berharap masyarakat tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya pengendalian Covid-19 sangat berpengaruh pada keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.
Airlangga memaparkan, Indeks Keyakinan Konsumen per Oktober 2021 sudah masuk dalam fase optimistis atau
berada pada angka 113,4, lebih tinggi dibandingkan 95,5 pada September 2021. Penjualan eceran terlihat cukup baik dengan naik ke 5,2. Selain itu, PMI Manifaktur juga sudah berada di 57,2.
“Jadi sebetulnya optimismenya ada. Jika pandemi bisa dikendalikan dan kita jaga sampai dengan Q4, maka
pada Q4 tahun 2021 belanja pemerintah diperkirakan akan bisa meningkat,” papar Airlangga.
Sementara itu, dari segi perbankan, pemerintah tengah bersiap dan mengantisipasi terkait adanya kebijakan Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga. Dengan cadangan devisa yang baik, neraca perdagangan Indonesia yang positif, dan IHSG serta kurs rupiah yang cenderung stabil, Airlangga optimistis Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan nasional secara year on year.
”Selama pandemi masih ada, kita harus dinamis karena kita menangani pandemi ini secara dinamis. Selain sektor ekonomi, vaksinasi juga terus didorong dan ditargetkan mencapai 40% untuk dosis kedua. Kita berharap di akhir tahun ini target tersebut bisa tercapai. Dengan demikian kita juga berharap dapat menjalankan ‘gas dan rem’ secara lebih seimbang lagi,” pungkas Airlangga. (*/cr2)