STII Siap Kembangkan Komoditas Kelapa di Seluruh Daerah
Jakarta-Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Tani Islam Indonesia (PB-STII) Fathurrahman Mahfudz mengatakan STII di seluruh daerah akan terus mengembangkan komoditas kelapa, mulai dari budidaya, replanting (penanaman kembali) kelapa yang sempat tergantikan oleh komoditas lain, hingga pemanfaatan seluruh bagian dari pohon kelapa. Kelapa dikenal memiliki lebih dari 1.600 produk turunan, dari daun, batang, buah, hingga akarnya, semuanya memiliki nilai manfaat.
Hal ini disampaikan Fathur di acara Ngaji Pertanian yang diselenggarakan PB STII Sabtu (19/7). Selanjutnya Fathur mengingatkan STII juga menggerakkan perwakilan luar negeri untuk ikut serta mempromosikan dan membangun kesadaran global mengenai potensi besar produk kelapa dari Indonesia.
Menurut Fathur pentingnya menjadikan kelapa sebagai simbol keberkahan yang mengingatkan kita pada nilai spiritual. Beliau mengutip Surah An-Nur ayat 37, “bahwa dalam aktivitas perniagaan dan jual beli, kita tidak boleh lupa kepada Allah. Kelapa sebagai salah satu anugerah dari Allah adalah contoh nyata bagaimana ciptaan-Nya bisa menjadi sumber manfaat bagi umat manusia” ungkapnya.
Fathur mengingatkan pada anggota STII bahwa Penekanan pada nilai-nilai religius dalam mengembangkan pertanian menjadi ciri khas yang ingin diusung oleh STII, “bahwa segala usaha dalam pertanian termasuk pengelolaan kelapa, haruslah tetap diiringi dengan zikrullah (mengingat Allah)” ujarnya.
Fathur berharap agar Indonesia sebagai negara dengan hamparan kebun kelapa terbesar di dunia, mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat dan menjadi pelopor dalam industri kelapa dunia.
Sementara itu Vipie Gardjito dalam uraiannya mengatakan alasan mengapa memilih komoditas kelapa sebagai komoditi pertanian yang menjanjikan, pertama, Indonesia memiliki luas areal kelapa 3,3 hektar termasuk luar areal terbesar di dunia, kedua, komoditas kelapa mempunya nilai tambah 8.800 persen, potensi yang besar untuk dikembangkan lebih lanjut untuk memperoleh aneka produk hilir dengan nilai tambah tinggi.
Selanjutnya, kata Vipie pasar untuk aneka produk kelapa sangat besar sebanyak 8 miliary penduduk dunia membutuhkan produk kelapa, keempat, kelapa komoditas yang dikuasai oleh rakyat sehingga berbasis komunitas dan pengembangan usaha lebih mudah, dan terakhir teknologi prosesing tersedia untuk masyarakat biasa sudah banyak tersedia.
“Beberapa nilai tambah dari kelapa diantaranya kayu kelapa dapat digunakan alat rumah, bahan kayu, bahan bangunan, furniture dan lain-lain, sementara daun kelapa dapat digunakan kemasan ketupat, bahan kertas (Pulp), Piring Lidi, sapu lidi, sedangkang buah kelapa dapat dimanfaatkan daging buah kelapa, filter food, dessicated coconut, coconut chip, virgin coconut oil, minyak goreng, margarine dan banyak lagi” ungkap Vipie.
Sementara itu Sekjen PB STII M Rosyidi mengatakan program-program untuk peningkatan kapasitas pemasaran untuk produk pertanian termasuk di dalamnya adalah komoditas kelapa terus dibangun dengan berbagai cara diantaranya membangun kemitraan dengan pemerintah, pihak swasta maupun komunitas masyarakat.(*)
.