Siswa Indonesia Raih 2 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu pada Ajang IChO ke-57 di Uni Emirat Arab
Tangerang, 18 Juli 2025 — Prestasi membanggakan diraih oleh siswa Indonesia pada ajang Olimpiade Kimia Internasional atau International Chemistry Olympiad (IChO) ke-57. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) yang mengirimkan empat siswa terbaik di bidang kimia pada ajang ini berhasil membawa pulang dua medali Perak dan dua medali Perunggu.
Medali Perak diraih oleh Muhammad Clerisyad Atthahirzi dari SMA Al Wafi IBS Bogor dan Sultan El Shirazy dari SMA Negeri 17 Palembang. Sementara untuk medali Perunggu direbut oleh Darren Mikael Chauhari dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur Jakarta dan Bramantyo Abimanyu dari SMA Labschool Kebayoran Jakarta.
“Delegasi IChO merupakan yang pertama berangkat ke ajang internasional pada tahun ini. Selamat kepada adik-adik atas torehan dua medali Perak dan dua medali Perunggu pada ajang IChO,” ujar Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikdasmen, Maria Veronica Irene Herdjiono, saat dimintai keterangannya, Selasa (15/7).
Irene melanjutkan, para siswa sebelumnya telah dipersiapkan dengan tiga kali tahapan pembinaan yang difasilitasi oleh Puspresnas. “Tentunya para siswa telah menjalani persiapan dengan tiga kali tahapan pembinaan. Mereka melalui proses yang sangat panjang. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para pembina yang telah membimbing para siswa,” tambah Irene.
Kemudian, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Abdullah Faiz, mewakili Kepala Puspresnas, dalam penyambutan Tim Indonesia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, mengapresiasi setinggi-tingginya atas capaian prestasi para siswa di ajang IChO 2025. “Prestasi ini sangat membanggakan. Terima kasih kepada adik-adik yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia,” ujar Faiz.
Selama jalannya kompetisi, keempat siswa didampingi oleh Tim Pembina IChO dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu, Deana Wahyuningrum, Fainan Failamani, dan Rindia Maharani Putri. Deana Wahyuningrum selaku Koordinator Pembina IChO, mengungkapkan bahwa jalannya kompetisi IChO 2025 berlangsung ketat. “Persaingannya tahun ini memang ketat. Alhamdulillah anak-anak bisa bersaing dengan tim dari seluruh dunia. Saya yakin anak-anak Indonesia kedepannya bisa lebih baik lagi,” ungkap Deana.
Peraih medali Perak IChO, Muhammad Clerisyad Atthahirzi dari SMA Al Wafi IBS Bogor, merasa terharu mendapat medali perak di ajang IChO 2025. “Soal-soalnya penuh dengan tantangan. Senang sekali akhirnya bisa dapat medali Perak. Selain itu, saya sangat bersyukur dapat pengalaman banyak sejak dari pembinaan hingga ke ajang internasional,” ucap Clerisyad dengan raut penuh kebanggaan.
Peraih medali Perak lainnya, Sultan El Shirazy dari SMA Negeri 17 Palembang, mengaku bersyukur bisa mendapatkan kesempatan kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang IChO. Pada tahun 2024, Sultan juga merupakan peraih medali Perunggu IChO.
“Tentunya lega sekali karena tahun ini berharap banget dapat medali yang lebih baik. Meskipun saya mengincar medali emas tetapi alhamdulillah saya dapat medali Perak. Saya sudah berusaha sebaik mungkin dan bahagia bisa mengharumkan nama Indonesia sekali lagi,” pungkas Sultan.
Sebagai informasi, International Chemistry Olympiad (IChO) merupakan kompetisi kimia tingkat dunia untuk siswa di tingkat sekolah menengah. Negara-negara di seluruh dunia mengirimkan tim yang terdiri dari empat siswa untuk diuji pengetahuan dan keterampilan di bidang kimia. IChO tahun ini berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab pada 5 s.d. 14 Juli 2025 dan diikuti 354 siswa dari 90 negara.