Lapas Perempuan Tangerang Jalani Audit Ketaatan atas Pengadaan Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2024-2025

Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang saat ini tengah menjalani Audit Ketaatan atas Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Tahun Anggaran 2024-2025 yang dipimpin oleh Pengendali Teknis Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Ami Amatunissa, bersama tim auditor. Audit ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh proses pengadaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta menjunjung prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola anggaran negara. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Inspektur Wilayah I, Iwan Santoso, yang turut memberikan arahan terkait pentingnya kepatuhan dalam pengelolaan anggaran.

Ruang lingkup audit mencakup berbagai aspek penting dalam operasional dan pembinaan di Lapas, antara lain pemeliharaan dan renovasi dapur, pengadaan bahan makanan (Bama), program pelatihan keterampilan bagi warga binaan, serta pemeliharaan lainnya, termasuk bangunan gedung kantor dan fasilitas pendukung lainnya. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap dokumen pengadaan, realisasi pekerjaan, serta kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan.

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Prihartati, menegaskan komitmennya untuk menjalankan setiap proses pengadaan dengan penuh tanggung jawab. “Kami menyambut baik pelaksanaan audit ini sebagai langkah evaluasi dalam memastikan bahwa seluruh pengadaan di Lapas telah sesuai dengan prosedur dan regulasi yang berlaku. Kami berharap hasil audit ini dapat memberikan masukan konstruktif untuk peningkatan efektivitas pengelolaan anggaran serta layanan bagi warga binaan,” ujarnya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Munadhiroh, turut menyampaikan apresiasi kepada tim auditor dari Itjen Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan atas pelaksanaan audit ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan evaluasi yang diberikan dalam audit ini. Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan anggaran dan memastikan seluruh proses pengadaan berjalan sesuai prinsip transparansi dan akuntabilitas,” ungkapnya.

Audit yang dilakukan oleh Itjen ini mencakup pemeriksaan terhadap dokumen administrasi, pelaksanaan kontrak, hingga pengecekan fisik terhadap fasilitas yang telah direnovasi atau dibangun. Selain itu, wawancara dengan berbagai pihak terkait juga dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara perencanaan dan realisasi di lapangan.

Dengan adanya audit ini, diharapkan Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang semakin memperkuat prinsip good governance dalam penyelenggaraan layanan pemasyarakatan. Selain itu, hasil dari audit ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi peningkatan kualitas sarana dan prasarana, baik dalam aspek pemeliharaan fasilitas maupun optimalisasi program pembinaan warga binaan agar lebih efektif dan berkelanjutan.