Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang Gelar Pertemuan Kedua Program “Aku Bangkit dan Berdaya” untuk Narapidana Perempuan

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Tangerang kembali menggelar pertemuan kedua dari program pemberdayaan bagi narapidana perempuan bertajuk “Aku Bangkit dan Berdaya”. Setelah pertemuan pertama yang sukses, acara ini kembali dilaksanakan dengan semangat baru, dan akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang warga binaan ini diselenggarakan di aula Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, bekerja sama dengan WM Akademi dan PT. Jamkrindo.

Sebagai narasumber utama, hadir Wendy Mikael, serta Fany Latifah. Mereka membawakan materi penting yang bertujuan untuk membantu para peserta dalam merefleksikan diri, menggali makna hidup, dan menemukan tujuan hidup yang lebih jelas setelah masa hukuman.

Wendy Mikael menyampaikan bahwa refleksi diri adalah kunci utama untuk bangkit dan menemukan kekuatan dalam diri. “Tidak peduli apa yang orang lain katakan atau pikirkan tentangmu, yang terpenting adalah bagaimana kamu melihat diri sendiri dan apa yang ingin kamu capai. Setiap dari kalian memiliki potensi luar biasa untuk meraih kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, Fany Latifah memberikan penekanan pada pentingnya membangun fokus pada diri sendiri dan merancang masa depan yang lebih cerah. “Jangan biarkan pandangan atau komentar negatif dari luar menghalangi langkahmu. Setiap perjalanan hidup memiliki tantangannya masing-masing, tapi yang terpenting adalah bagaimana kamu berani mengambil langkah pertama untuk berubah,” jelas Fany.

Program “Aku Bangkit dan Berdaya” bertujuan untuk membekali narapidana perempuan dengan keterampilan mental dan praktis yang akan sangat membantu mereka saat kembali ke masyarakat nanti. PT. Jamkrindo turut berperan dalam memberikan informasi tentang peluang-peluang usaha dan dukungan finansial yang bisa mereka manfaatkan di masa depan.

Antusiasme peserta sangat terlihat, dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi yang terjadi selama sesi. Banyak warga binaan yang merasa diberdayakan dan termotivasi untuk melangkah lebih jauh dalam merencanakan masa depan mereka.

Dengan dilanjutkannya program ini selama tiga bulan ke depan, diharapkan para narapidana perempuan dapat memperoleh bekal yang cukup untuk memulai kehidupan baru yang lebih produktif dan penuh harapan, serta memiliki keyakinan dalam meraih tujuan hidup yang telah mereka tentukan. Program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung reintegrasi sosial para narapidana perempuan, sekaligus memberikan peluang untuk mereka bertransformasi menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri.