Rutan Soasiu Berdayakan Warga Binaan Kembangkan Produk IGO Minyak dari Kelapa
Tidore – Kepala Rumah Tahanan Kelas IIB Soasiu, Wayan Arya Budiartawan terus mendorong jajarannya mengembangkan kreativitas dan inovasi dengan memberdayakan warga binaan pemasyarakatan. Salah satunya dengan mengembangkan produk IGO VCO (virgin coconut oil) yang merupakan hasil kreativitas warga binaannya di Rutan Soasiu.
“IGO berasal dari bahasa Tidore artinya kelapa. Sementara makna filosofis dari “I-GO” yaitu saya/kami yang siap “go” internasional, atau maju dan bergerak dalam skala yang lebih besar,” ujar Wayan menyemangati jajarannya, Jumat (22/11).
Wayan menyampaikan hal tersebut kepada Kasubbag Hubungan Masyarakat, Reformasi Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Malut, Ridwan Lobubun dan Tim RB Kanwil saat monev RKT RB periode B12 di Rutan Soasiu.
Ridwan menyampaikan bahwa Kakanwil Kemenkumham Malut, Andi Taletting Langi, dan Kadiv Administrasi, Slamet Pramoedji mendorong agar pelaksanaan reformasi birokrasi dapat berdampak bagi penerima manfaat layanan. Kata Andi Taletting Langi, salah satu penerima layanan di rutan/lapas yakni warga binaan saat mengikuti program pemasyarakatan.
“Apresiasi bagi rutan/lapas yang mampu memberdayakan warga binaannya menjadi kreatif dan inovatif,” ujar Andi Taletting Langi.
Kaitan dengan produk warga binaan, Kadiv Pemasyarakatan Hensah kini tengah mendorong seluruh produk WBP pada lapas/rutan di Malut untuk dapat diproduksi melalui pendampingan, sehingga nantinya dapat dipasarkan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan digital.
Karutan Soasiu, Wayan menuturkan, bahwa IGO minyak dari kepala tersebut dikembangkan oleh warga binaan wanita atas arahan Karutan dan pendampingan petugas Rutan Soasiu.
“IGO virgin coconut oil ini oleh para warga binaan dibuat dari bahan kelapa segar dengan proses tanpa pemanasan,” terang Wayan.
Dirinya saat ini tengah berupaya untuk mendaftarkan hak kekayaan intelektual IGO berupa merek melalui Kanwil Kemenkumham Malut kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkum.
“Semoga nantinya produk IGO dapat mem