Wamendiktisaintek Tinjau Dua Calon Lokasi Sekolah Garuda Baru di Lampung

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie meninjau dua lokasi calon Sekolah Garuda Baru di Provinsi Lampung, Rabu (22/10).

Lampung menjadi lokasi ke 21 yang dikunjungi sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam merealisasikan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Sekolah Garuda—program prioritas Presiden Republik Indonesia yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan mencetak generasi unggul di bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).

Wamen Stella menyampaikan, dengan mengutip pidato Presiden pada Sidang Kabinet 20 Oktober lalu, bahwa Presiden sangat menaruh perhatian pada upaya membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul di bidang sains dan teknologi. Presiden juga menekankan pentingnya memberikan akses pendidikan yang merata hingga ke seluruh pelosok Indonesia, tanpa memandang latar belakang ekonomi.

“Presiden percaya bahwa di setiap pelosok Indonesia terdapat anak-anak cerdas luar biasa, termasuk di provinsi Lampung. Namun, peluang untuk mereka bisa bersekolah secara yang paling baik tidak bisa tercipta begitu saja. Oleh karena itu, Presiden mewujudkannya melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi,” ujar Wamen Stella.

Tinjau Dua Lokasi

Dalam kunjungan lokasi pertama yang berlangsung di Desa Marga Catur, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan ini, Wamen Stella menilai lokasi tersebut memiliki luas dan aksesibilitas memadai untuk pembangunan Sekolah Garuda.

“Kita lihat dari segi luasan tanah seperti yang diminta Pak Presiden, sebenarnya 20 hektare sudah cocok. Ada pemandangan yang sangat luar biasa bagus. Tapi yang lebih penting lagi, kita belajar ternyata ada penelitian dari dosen Universitas Lampung (Unila) mengenai potensi geothermal dan hal tersebut akan sangat membantu untuk dapat menetapkan lokasi Sekolah Garuda,” ungkap Wamen Stella.

Secara geologis, lahan ini berada di kawasan dekat sesar bumi atau pertemuan lempeng, dengan pantai bersuhu hangat yang memiliki potensi riset geothermal. Kondisi alam ini membuka peluang strategis untuk pengembangan riset geothermal, sekaligus potensi menjadi pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.

Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Sekolah Garuda Baru di wilayahnya. Ia menilai kehadiran sekolah ini menjadi momentum penting bagi peningkatan kualitas pendidikan di daerah.

“Kehadiran Sekolah Garuda menjadi jawaban tantangan selama ini, karena Lampung Selatan masih berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Harapannya, dengan adanya Sekolah Garuda, daerah kami dapat menjadi salah satu kabupaten dengan pendidikan yang berkualitas,” ujar Bupati Radityo.

Kunjungan lahan di Kalianda turut didampingi oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela; Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama; Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik beserta jajarannya.

Selanjutnya, Wamen Stella meninjau lokasi kedua calon Sekolah Garuda Baru di Bumi Arun, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu yang turut didampingi Bupati Kabupaten Pringsewu, Riyanto Pamungkas; Rektor Unila, Lusmeilia Afrianidan, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Dalam setiap lokasi yang dikunjungi, Wamen Stella menegaskan bahwa Sekolah Garuda hadir sebagai solusi atas ketimpangan akses pendidikan berkualitas di Indonesia.

“Sekolah Garuda ini menjawab suatu kebutuhan untuk anak-anak pintar kita, namun mereka belum punya peluang. Kalau kita lihat di Indonesia ini, sekolah-sekolah yang sangat berkualitas, kebanyakan ditujukan kepada mereka yang berasal dari keluarga berada, dan mungkin hanya di Jawa. Belum tentu tersebar daerah lain. Sekolah Garuda menanggulangi dan mencukupi kebutuhan tersebut,” tutup Wamen Stella.

Pembangunan Sekolah Garuda merupakan program Kemdiktisaintek, sebagai wujud nyata strategi Presiden RI dalam menyiapkan generasi unggul yang mampu berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa di seluruh pelosok Indonesia.