Wakili Indonesia, Dua Ketua STABN Hadiri Fo Guang Shan Presidents Forum di Taiwan
Dua Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) menjadi wakil Indonesia pada Fo Guang Shan Presidents Forum 2025. Keduanya adalah Ketua STABN Sriwijaya Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra dan Ketua STABN Raden Wijaya Dr. Sulaiman, Ph.D.
Fo Guang Shan Presidents Forum berlangsung di Taiwan, 3-7 November 2025. Ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Konsorsium Pendidikan Tinggi Fo Guang Shan, sebagai forum para pimpinan perguruan tinggi Buddhis seluruh dunia. Helat ini mempertemukan jejaring internasional dalam memperkuat kerja sama dan kolaborasi internasional.
Fo Guang Shan Presidents Forum 2025 mengusung tema, “Buddhist Education dan Sustainability in Contemporary Crises”. Ada sejumlah agenda, di antaranya workshop dan panel seminar terbatas yang membahas isu SDGs, Artificial Intellegence dan Cross-Domain in International Exchange.
Dalam forum ini, STABN Sriwijaya dan STABN Raden Wijaya menandatangi MoU dengan Universty of West, Amerika Serikat, Universitas Fo Guang dan Nanhua Universiy di Taiwan terkait kolaborasi dan penguatan SDGs.
Ketua Ketua STABN Sriwijaya Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra menyampaikan bahwa Konsorsium Pendidikan Tinggi Fo Guang Shan ini menjadi momentum untuk memperkuat daya saing global karena banyak peluang riset, internship, workshop, publikasi dan exchange untuk dosen dan mahasiswa.
“Konsorsium Pendidikan Tinggi Fo Guang Shan ini menjadi momentum untuk memperkuat daya saing global karena banyak peluang riset, internship, workshop, publikasi dan exchange untuk dosen dan mahasiswa,” sebutnya di Taiwan, Jumat (7/11/2025).
Ketua STABN Raden Wijaya Dr. Sulaiman, Ph. D mengungkapkan bahwa keikutsertaan STABN Raden Wijaya pada pelaksanaan Konsorsium Pendidikan Tinggi Fo Guang Shan ini sebagai langkah tindak lanjut membangun kolaborasi pusat riset Humanistik Buddhisme dan Agama Buddha Indonesia yang akan segera diresmikan.
“Kam=mi telah mengirim 10 mahasiswa ke Fo Guang Shan Tsunglin University dalam Program Studi Independen Multidisiplin dari bulan Juli 2025 hingga Februari 2026,” tandasnya.
