Tutup Pelatihan Tenun Baduy, Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Lestarikan Warisan Budaya Leluhur
KORANDETAK.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Banten mengatakan, pelatihan Tenun Baduy sebagai bentuk pelestarian warisan budaya leluhur. Penguatan potensi pariwisata budaya Baduy.
Hal itu diungkap Al Muktabar pada Penutupan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tenun Baduy Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Banten di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Rabu (6/12/2023).
“Alhamdulillahi robbil alamin. Setelah 35 hari pelatihan tenun Baduy secara resmi ditutup,” ungkapnya.
“Hasil tenunan itu luar biasa. Ada yang anak usia 12 tahun sudah rapi hasil tenunnya,” tambah Al Muktabar.
Dikatakan, pelatihan tenun sebagai bagian pelestarian budaya warisan leluhur. Bagian dari menjaga sistem nilai budaya Baduy. Tenun Baduy semakin banyak diminati oleh masyarakat luar negeri.
Al Muktabar mengaku bersyukur dirinya bisa bersama dengan masyarakat Baduy, menjadi bagian keluarga masyarakat Baduy.
“Berbagai program bisa kita berikan ke saudara-saudara kita masyarakat Baduy,” ungkapnya.
Sementara untuk pengembangan pariwisata d Baduy, Pemprov Banten fasilitasi tempat parkir.
“Pemprov Banten memfasilitasi tempat parkir untuk pengembangan pariwisata. Direncanakan bakal dibangun etalase tenun, dan fasilitas lainnya,” paparnya.
“Bersama Kementerian terkait juga dilakukan perbaikan infrastruktur jalan. Akses menuju wisata budaya Baduy akan semakin lancar dan cepat, didukung Jalan Tol Serang – Panimbang,” tambah Al Muktabar.
Al Muktabar menegaskan, pihaknya akan selalu bergandeng tangan untuk memperkuat masyarakat Baduy. Melestarikan budaya Baduy, dirinya juga merespon atas usulan Kepala Desa Kanekes Jaro Saija untuk diadakan Festival Tenun Baduy.
“Kita dukung Wisata Budaya Baduy untuk berkembang,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dekranasda Provinsi Banten Tine Al Muktabar menegaskan, Pelatihan Tenun Baduy sebagai pelestarian budaya Baduy. Sekaligus sebagai pemberdayaan perempuan untuk penguatan ekonomi keluarga.
Dalam laporannya, Ketua harian Dekranasda Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan Pelatihan Tenun Baduy diikuti oleh 80 orang dari Kanekes, Kaduketug, Gembong, dan Cisaban.
“Peminat Tenun Baduy meningkat. Tenun Baduy menjadi kebanggaan Provinsi Banten,” ungkapnya.
Dikatakan, masing-masing peserta mendapatkan bantuan alat tenun, pemintal benang, dan paket benang bahan tenun 10kg.
“Selama 35 hari, peserta mendapatkan pelatihan manajemen, Inovasi kombinasi motif, terapan pada kerajinan lain, dan pemasaran,” pungkasnya.