Tujuh Jiwa Menerima Hidup Baru: Gereja Anugerah Lapas Kelas I Tangerang Gelar Ibadah Menjelang Natal

Lapas Kelas I Tangerang kembali memperkuat pembinaan kepribadian bagi warga binaan melalui kegiatan keagamaan dengan menggelar prosesi pembaptisan bagi 7 (tujuh) warga binaan, Kamis (11/12). Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian pelayanan rohani menjelang Natal yang diselenggarakan Gereja Anugerah Lapas Kelas I Tangerang bekerja sama dengan Gereja Kerinduanku di bawah pelayanan Pendeta Gideon Simanjuntak.

Dengan mengangkat tema “Hidup Baru dengan Yesus”, prosesi pembaptisan berlangsung penuh kekhidmatan di ruang gereja Lapas. Sebelum memasuki prosesi inti, kegiatan diawali dengan pujian, doa, dan pengakuan iman yang dipimpin oleh para pembina kerohanian. Para peserta baptisan mengikuti setiap tahapan dengan rasa haru, tekad baru, serta semangat untuk memulai perjalanan hidup yang lebih baik.

Dalam pesan rohaninya, Pendeta Gideon Simanjuntak menegaskan bahwa setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk mengalami hidup baru di dalam Kristus. “Menjadi saksi Kristus berarti berani melangkah menuju kehidupan yang diperbarui oleh kasih-Nya. Baptisan adalah simbol kekudusan, pemurnian, dan penerimaan kita ke dalam keluarga Kerajaan Surga. Hidup memang tidak selalu berjalan mulus, tetapi ketika kita berani mengambil keputusan untuk berubah dan menjadikan Yesus sebagai jembatan, percayalah bahwa pintu menuju kehidupan yang lebih baik akan selalu terbuka—hari ini, esok, dan sampai selama-lamanya. Dan hari ini, ketujuh saudara kita telah memilih menerima kehidupan baru tersebut,” ujarnya.

Salah satu staf pembinaan Lapas Kelas I Tangerang, Alingga, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini memberikan dampak besar dalam proses pemulihan karakter dan spiritual warga binaan. “Pembinaan spiritual merupakan salah satu pilar utama yang terus kami dorong. Kami ingin warga binaan tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga memiliki ketenangan batin, kekuatan moral, dan motivasi untuk memperbaiki diri. Kerja sama dengan pihak gereja membuka ruang bagi mereka untuk memahami arti pertobatan dan memperdalam perjalanan iman,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga binaan yang turut dibaptis mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan tersebut. “Bagi saya, prosesi ini adalah titik balik. Saya merasa seperti diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki banyak hal dalam hidup. Rasanya lebih ringan, lebih tenang, dan lebih yakin bahwa saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Ini bukan akhir, melainkan awal dari langkah-langkah baru yang ingin saya jalani,” tutur K dengan penuh haru.

Melalui prosesi pembaptisan ini, Lapas Kelas I Tangerang dan Gereja Anugerah berharap momentum menjelang Natal dapat menjadi awal transformasi rohani yang mendalam bagi warga binaan. Kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa kasih Allah membuka kesempatan bagi setiap pribadi termasuk mereka yang sedang menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan untuk mengalami pemulihan, pertumbuhan iman, dan arah hidup yang lebih baik.