Tes Perdana Metode Yanbu’a, Langkah Awal WBP Rutan Bangil Menggapai Literasi Al-Qur’an
PASURUAN – Dalam rangka memenuhi program pelatihan dasar (Latsar), CPNS Rutan Kelas IIB Bangil mengadakan kegiatan tes perdana baca tulis Al-Qur’an menggunakan metode Yanbu’a, Kamis (21/11). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Blok Hunian dan diikuti oleh 44 warga binaan dari berbagai blok. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) Nuruttaubah yang berada di Rutan Bangil.
Dwi Cahya Firdaus, salah satu CPNS Rutan Bangil, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an warga binaan sekaligus sebagai salah satu bentuk pembinaan keagamaan. “Metode Yanbu’a yang diterapkan dalam tes ini diharapkan dapat memudahkan warga binaan untuk lebih cepat memahami tata cara membaca dan menulis Al-Qur’an dengan benar. Kami berkomitmen untuk memberikan pembinaan yang berkelanjutan agar mereka mendapatkan bekal spiritual yang kuat,” ungkapnya.
Tes ini mendapat antusiasme tinggi dari warga binaan yang hadir. Mereka mengikuti kegiatan dengan penuh semangat, menyadari pentingnya pembelajaran Al-Qur’an dalam membentuk pribadi yang lebih baik. Para peserta dites secara individual untuk memastikan pemahaman dan keterampilan mereka dalam membaca dan menulis Al-Qur’an sesuai kaidah.
Karutan Bangil, Bhanad Shofa Kurniawan, mengapresiasi inisiatif para CPNS dalam melaksanakan kegiatan ini. “Program ini bukan hanya sebagai pemenuhan Latsar CPNS, tetapi juga wujud nyata dari komitmen Rutan Bangil dalam memberikan pembinaan keagamaan yang berkualitas kepada warga binaan. Saya berharap metode Yanbu’a yang digunakan dapat terus diterapkan sehingga menghasilkan warga binaan yang lebih baik secara spiritual,” ujarnya.
Dengan adanya program ini, Rutan Bangil terus menunjukkan komitmen dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang kondusif dan edukatif. Diharapkan, warga binaan yang mengikuti program ini dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam membaca dan menulis Al-Qur’an, sebagai bekal penting dalam perjalanan spiritual mereka selama dan setelah masa pembinaan.