Sperma Tidak Sehat, Ketahui Penyebab dan Ciri-Cirinya di Sini

Sperma tidak sehat bisa menjadi salah satu penyebab kehamilan tak kunjung terjadi. Kondisi ini tidak bisa dilihat dengan sekilas pandang. Itu artinya, untuk mengetahui sperma sehat atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter.

Jika kamu sudah menikah lebih dari 1 tahun dan rutin berhubungan intim tanpa pengaman tetapi belum juga dikaruniai buah hati, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan kesuburan. Soalnya, masalah sperma yang tidak sehat sering kali tidak terdeteksi dan ini membuat banyak pasangan tidak kunjung mendapatkan momongan.

Penyebab dan Ciri-Ciri Sperma Tidak Sehat

Saat ejakulasi, pria akan mengeluarkan air mani, yang sering disebut banyak orang sebagai sperma. Padahal, sperma adalah sel yang terkandung dalam air mani. Air mani ini berfungsi sebagai kendaraan sperma menuju saluran reproduksi wanita agar bisa membuahi sel telur sehingga terjadi kehamilan.

Untuk mengetahui sperma sehat atau tidak, sampel air mani perlu melalui tes analisis sperma dan diperiksa menggunakan mikroskop di laboratorium ya.

Sperma tidak sehat umumnya ditandai dengan ciri-ciri berikut ini:

1. Teksturnya terlalu cair atau kental

Idealnya, sperma bisa berenang dan bergerak dengan cepat untuk menembus sel telur dan menyebabkan kehamilan. Namun, tekstur sperma yang terlalu kental justru mengganggu pergerakan sperma sehingga sulit untuk mendekati sel telur. Sperma yang terlalu kental juga bisa menandakan kondisi dehidrasi, ketidakseimbangan hormon, atau infeksi.

Lain halnya dengan sperma yang terlalu encer atau cair, hal ini bisa menandakan bahwa jumlah sel sperma terlalu sedikit dan kekurangan vitamin sehingga sulit untuk membuahi sel telur.

2. Beraroma amis dan tidak sedap

Normalnya, sperma di dalam air mani memiliki aroma seperti klorin atau amonia. Nah, jika aromanya justru amis atau berbau busuk, ini merupakan ciri sperma tidak sehat dan dapat menjadi tanda adanya infeksi.

3. Jumlah volume air mani dan sperma yang sedikit

Sperma ditandai dengan jumlah volume air mani yang sedikit, yaitu kurang dari 1,5 mililiter per ejakulasi. Selain itu, jumlah hitung sperma yang sedikit, yakni kurang dari 20 juta sperma per milimeter air mani, juga bisa menjadi ciri masalah kesuburan karena membuat kehamilan sulit terwujud.

Jumlah volume air mani dan sperma yang sedikit bisa disebabkan oleh beragam masalah medis, seperti infeksi pada testis atau skrotum, varikokel, gangguan ejakulasi, kadar hormon yang tidak seimbang, serta penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya untuk mengatasi gangguan kecemasan, radang sendi, tekanan darah tinggi, dan kanker.

4. Bentuknya tidak sempurna

Jika dilihat melalui mikroskop, sperma tidak sehat memiliki bentuk yang tidak sempurna, seperti ukurannya terlalu kecil atau besar, kepala sperma tidak berbentuk oval, dan ekornya bengkok, pendek, atau justru bercabang.

Bentuk sperma yang tidak sempurna ini bisa disebabkan oleh beragam penyebab, seperti kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol, sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat, penggunaan celana terlalu ketat setiap hari, kelebihan berat badan, serta infeksi penyakit menular seksual.

5. Tingkat pH yang tidak normal

Tingkat keasaman atau pH air mani yang pas sangat penting untuk menjaga sperma tetap berkualitas. Tingkat pH normal agar sperma berfungsi dengan baik adalah dalam kisaran 7,2–7,8.

Sperma yang memiliki pH terlalu asam atau dibawah 7,2 merupakan tanda adanya penyumbatan pada kelenjar vesikula seminalis. Sementara itu, pH yang terlalu basa pada kisaran 8 biasanya disebabkan oleh infeksi.

6. Pergerakan yang lambat

Sperma sehat umumnya memiliki pergerakan (mobilitas) yang cepat, minimal 25 mikrometer per detik. Sebaliknya, sperma yang tidak sehat memiliki mobilitas yang rendah, yakni kurang dari 5 mikrometer per detik atau bahkan tidak ada pergerakan sama sekali.

Pergerakan yang lambat atau tidak adanya pergerakan sama sekali pada sperma disebabkan oleh faktor gaya hidup, seperti kebiasaan merokok lebih dari 10 batang per hari, pembengkakan pembuluh darah di dalam skrotum, serta adanya gangguan hormonal.

Itulah ciri-ciri sperma tidak sehat yang perlu diketahui, terutama oleh para pria. Pada dasarnya, pria dikatakan memiliki sperma yang sehat jika sebanyak 60% sperma memiliki bentuk kepala dan ekor yang normal serta bisa berenang dengan cepat untuk membuahi sel telur.

Agar sperma sehat dan berkualitas, sangat dianjurkan untuk berhenti merokok, mencapai berat badan yang ideal, rutin berolahraga, kelola stres dengan baik, cukup beristirahat dan tidak sering bergadang, serta hindari memakai celana terlalu ketat.

Selain itu, konsumsilah makanan penyubur sperma, seperti hati sapi, telur, buah tinggi vitamin C, daging, ikan, dan makanan laut.