Siswa MTsN 3 Banyuwangi Raih Medali Perak IJSO 2025 di Rusia

Dunia pendidikan Indonesia kembali mencetak prestasi di kancah internasional. Reyno Felix Altair Hidayat, pelajar kelas 9 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Banyuwangi, berhasil membawa pulang Medali Perak International Junior Science Olympiad (IJSO) 2025.

Kompetisi ini digelar di Sochi, Rusia pada 23 November–2 Desember 2025. Reyno Felix menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang meraih medali perak, sementara lima delegasi lainnya memperoleh medali perunggu.

IJSO merupakan kompetisi sains yang menguji kemampuan pelajar dalam bidang ilmu pengetahuan alam terpadu, mencakup fisika, biologi, dan kimia. Kompetisi ini berjalan melalui beberapa tahapan seperti tes teori dan mengerjakan soal-soal dengan jawaban pilihan ganda, yang menuntut analisis, kreativitas, dan ketelitian tinggi. Total peserta IJSO 2025 adalah 123 anak dari 21 negara. Mereka  bersaing untuk meraih prestasi di tingkat global.

Reyno—anak pertama dari pasangan Nova Nur Hidayat dan Rina Ulfa Hidayat mengaku bahwa untuk sampai di kompetisi puncak ini, ia harus melalui proses yang Panjang dan penuh tantangan.

“Saya mulai kompetisi ini dari jenjang lokal di tingkat kabupaten/kota, lalu naik ke tingkat provinsi dan nasional melalui Olimpiade Sains Nasional (OSN). Berkat kerja keras, dedikasi belajar, dan dukungan intensif dari madrasah dan orangtua, akhirnya saya bisa masuk dalam tim nasional yang dibina oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” jelas Reyno di Banyuwangi, Senin (8/12/2025).

Ia melewati serangkaian ujian intensif termasuk tes teori IPA terpadu, eksperimen, dan soal pilihan ganda (MCQ) yang menguji pengetahuan lintas Fisika, Biologi, dan Kimia. “Soal-soal pada olimpiade ini sangat rumit, setingkat anak perkuliahan S1. Dan, pada sesi eksperiment antara fisika biologi dan kimia saling terkait satu sama lain. Jadi saya harus memahami dan menyelesaikan bagian lain sehingga saya dapat mengerjakan bagian saya sendiri,” tambah Reyno.

Prestasi Reyno menjadi bukti nyata bahwa madrasah mampu melahirkan generasi yang unggul, kompetitif, dan berkelas dunia. Sebagai satu-satunya siswa madrasah yang mewakili Indonesia di IJSO 2025, pencapaian Reyno tidak hanya mengharumkan nama MTsN 3 Banyuwangi, tetapi juga menegaskan bahwa madrasah memiliki potensi besar untuk berdiri di garis terdepan dalam mencetak talenta sains Indonesia.

Atas prestasinya ini, Reyno diganjar dengan medali perak dan uang pembinaan. “Dari mulai OSN Kabupaten, saya dapar reward 2 juta. OSN Provinsi  juga dapat  reward 2 juta plus dapat reward dari Gubernur Jawa Timur. Dan untuk OSN Tingkat Nasional saya mendapat reward 10 juta. Sedangkan proses Pelatnas Pertama, untuk peserta mendapatkan uang pembinasn 3 juta. Pelatnas 2 dapat uang pembinaan 3 juta + uang saku 600 USD plus 3,5 juta. Dan saya juga dapat reward dari Komite Madrasah sebesar 10 jt setelah pulang dari Rusia,” pungkasnya sambil tersenyum.

Atas prestasi ini, Reyno sangat berterima kasih kepada kedua orang tuanya, guru Fisika MTsN 3 Banyuwangi Novi Dwi Ariyanti, serta pihak MTsN 3 Banyuwangi dan Puspresnas. [HF]