Sidang TPP di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang: Pembahasan mengenai Pembebasan Bersyarat, Pengangkatan Tamping dan Pekerja, Perawatan Medis dan Penjatuhan hukuman disiplin

Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang gelar sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang membahas berbagai agenda penting terkait pembinaan dan pemantauan warga binaan. Sidang ini dihadiri oleh penjamin dari pihak keluarga serta perwakilan Balai Pemasyarakatan Kelas I Tangerang, yang berperan dalam memberikan dukungan moral dan teknis selama proses pembinaan di dalam Lapas.

Agenda utama sidang TPP kali ini mencakup evaluasi untuk program pembebasan bersyarat untuk 12 orang warga binaan. Dalam sidang TPP tersebut 12 orang warga binaan diuji dengan hafalan surat-surat pendek bagi warga binaan yang beragama islam dan hafalan doa-doa bagi warga binaan yang beragama non islam.
pengangkatan tamping (petugas warga binaan) dan pekerja, serta pemberian izin keluar lapas bagi warga binaan yang memerlukan perawatan medis di RSUD Kota Tangerang dan RSUD Kab. Tangerang. Serta penjatuhan hukuman disiplin.

Pengangkatan tamping dilakukan bagi warga binaan yang telah menunjukkan kepercayaan dan tanggung jawab dalam masa pembinaan, sementara pekerja diangkat untuk membantu operasional pos pengamanan, dan beberapa unit layanan lainnya di lingkungan lapas.

Sidang ini juga membahas penjatuhan hukuman disiplin (hukdis) bagi warga binaan yang melakukan pelanggaran tata tertib lapas. Penjatuhan hukdis dilakukan sebagai langkah pembinaan dan peringatan yang dapat memberikan efek jera bagi warga binaan dan untuk mematuhi aturan yang berlaku di dalam lapas.

Keberadaan pihak keluarga sebagai penjamin dan perwakilan dari Bapas dalam sidang ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang berkelanjutan, baik selama masa pembinaan di dalam lapas maupun setelah warga binaan bebas.

Sidang TPP ini mencerminkan komitmen Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang dalam melaksanakan proses pembinaan baik kemandirian dan kepribadian yang komprehensif dan terukur demi reintegrasi sosial yang optimal bagi warga binaan.