Satgas: Indonesia Berperan Penting Menuntaskan Pandemi Global

korandetak.com, Jakarta – Indonesia memiliki peran dalam menuntaskan pandemi COVID-19 secara global. Hal ini karena Indonesia sebagai bangsa besar yang memiliki 3,5% populasi dunia dan sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah melebihi luas wilayah di Eropa Barat. 

“Karakteristik demografis dan geografis inilah yang menjadi sebuah tantangan sekaligus keistimewaan bagi Indonesia dalam pengendalian COVID-19,” Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan di Graha BNPB, Selasa (14/9/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Tantangannya, ialah Indonesia berisiko berkontribusi cukup besar dalam kasus dunia mengingat kepadatan populasi. Dan banyaknya pintu masuk pendatang ke Indonesia. Namun, jika Indonesia mampu mengendalikan COVID-19 dengan baik, maka akan memberi pengaruh besar dalam pengendalian COVID-19 secara global. 

Terkait vaksinasi sebagai salah satu pilar pengendali COVID-19, saat telah dijadikan syarat penurunanan level daerah demi meningkatkan capaian vaksinasi nasional. Saat ini cakupan nasional telah melampaui 24% dari target yang ditetapkan WHO. 

Pemerintah akan mengupayakan secara maksimal target vaksinasi 40% populasi di setiap negara di akhir 2021, dan selanjutnya 70% di pertengahan 2022 sesuai arahan WHO. 

Selanjutnya, Indonesia wajib berpartisipasi mengatasi kesenjangan vaksinasi antara negara melalui beberapa langkah yang diambil. Seperti Indonesia melalui Menlu mendorong percepatan vaksinasi global melalui peningkatan produksi vaksin dengan dilakukan diversifikasi produksi, perluasan jenis vaksin yang disalurkan COVAC. 

Lalu, peningkatan kapasitas vaksinasi negara-negara AMC atau Advance Market Commitment yaitu negara dengan hak mengakses vaksin sebesar 20% dari total. “Ini adalah bentuk solidaritas global untuk mendukung distribusi vaksin berkeadilan,” imbuh Wiku. 

Indonesia ikut berkomitmen setidaknya sampai di akhir tahun ini memberikan vaksin booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas kesehatan sebagai populasi berisiko. 

Sebagai bagian dari rencana jangka panjang dalam menetapkan rencana hidup berdampingan dengan COVID-19, Indonesia pun ikut serta dalam perumusan deklarasi diantara negara G20 dan beberapa badan lainnya seperti WHO, Unicef, Bank Dunia dan GAVI. 

“Deklarasi ini menyatakan Indonesia sebagai negara yang ikut berkomitmen melakukan pemulihan paska pandemi, berkolaborasi dengan negara lain dalam menanggulangi pendemi menggunakan pendekatan One Health untuk inklusivitas penanganan kesehatan manusia, hewan, lingkungan yang saling terkait dan memberikan akses terhadap farmasi dan alat kesehatan yang mudah dan cepat,” pungkas Wiku. (YN)