Rutan Surakarta Tingkatkan Keimanan WBP Melalui Pesantren Kilat
Surakarta – Rutan Kelas I Surakarta Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah menggelar kegiatan pembukaan. pesantren kilat dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan, Rabu (05 /03). Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kepala Rutan Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan yang dalam hal ini diwakilkan oleh Kepala Subseksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Suramto.
Dalam sambutannya, Suramto menyampaikan bahwa pesantren kilat ini bertujuan untuk memberikan pembinaan spiritual kepada warga binaan agar dapat menjalani ibadah Ramadan dengan lebih khusyuk dan mendapatkan pemahaman agama yang lebih mendalam.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi warga binaan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, serta menjadi pribadi yang lebih baik setelah kembali ke masyarakat,” ujarnya Suramto.
Pesantren kilat ini akan berlangsung selama 10 hari dan diikuti oleh 120 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam, dengan berbagai kegiatan seperti pembelajaran Al-Qur’an, kajian keislaman, tausiyah, serta praktik ibadah. Pada hari pertama ini, WBP memperoleh materi terkait pemulasaran jenazah dalam Islam. Program ini juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk ulama dan ustaz dari lembaga keagamaan setempat, yang akan membimbing warga binaan dalam meningkatkan ilmu dan pemahaman agama mereka.
Salah satu warga binaan yang mengikuti kegiatan ini mengungkapkan rasa syukur dan antusiasmenya. “Kami sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang agama di bulan Ramadan ini. Semoga ini menjadi langkah awal bagi kami untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” katanya.
Dengan adanya pesantren kilat ini, diharapkan warga binaan tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tetapi juga memperoleh ketenangan batin dan motivasi untuk menjalani hidup yang lebih baik setelah menyelesaikan masa hukumannya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan di Rutan Surakarta yang bertujuan untuk memberikan bekal positif bagi para warga binaan, sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat dengan perubahan yang lebih baik. Hal ini Sejalan dengan perintah harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto untuk meningkatkan fungsi pemasyarakatan yang dalam hal ini pembinaan kerohanian.