Rezim Israel Dilaporkan Telah Melakukan Serangan Terhadap Dua Ladang Gas Alam Di Iran Selatan
Rezim Israel dilaporkan telah melakukan serangan terhadap dua ladang gas alam di Iran selatan, meningkatkan perang ke tingkat baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Awalnya Israel sesumbar hanya ingin menyerang situs nuklir dan pangkalan militer Iran untuk mencegah negara Persia memiliki bom nuklir dan pengembangan rudal balistik lebih yang dapat membawa hulu ledak berkemampuan tinggi.
Namun saat ini Israel tampaknya mulai memperluas cakupan serangan dengan menargetkan infrastruktur energi sipil setelah serangan balasan rudal besar-besaran Iran yang menghantam seluruh daratan Israel termasuk Ibukota Tel Aviv.
Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan bahwa serangan terhadap infrastruktur sipil terjadi pada Sabtu malam, 14 Juni 2925 waktu setempat, dimana sebuah pesawat tak berawak kecil Israel menghantam bagian Lapangan Kondensat Gas South Pars, yang menyebabkan ledakan dan kebakaran.
South Pars merupakan fasilitas lepas pantai, tetapi juga memiliki sejumlah bagian di daratan Iran. Dalam serangan Israel hari Sabtu, bagian daratan dari lapangan di Fase 14 menjadi sasaran.
Produksi gas sempat terhenti di lokasi tersebut akibat serangan Israel tetapi menurut laporan setempat, api segera dipadamkan dan tidak menyebar ke area lain.
Pesawat tak berawak kecil Israel lainnya menyerang ladang pemrosesan gas alam Fajr-e Jam, di Provinsi Bushehr bagian timur Iran.
Rezim Israel mulai melancarkan serangan di wilayah Iran pada Jumat malam. Sistem pertahanan udara dan lokasi energi nuklir menjadi sasaran gelombang pertama serangan. Serangan juga menargetkan pejabat tinggi militer Iran.
Tak lama setelah itu, Iran mulai melancarkan serangan balasan jauh ke dalam wilayah Israel , menghantam Tel Aviv dan Yerusalem. Para pejabat Iran mengatakan misi tersebut akan terus berlanjut selama diperlukan.
Serangan terhadap infrastruktur energi secara signifikan meningkatkan konflik. Israel tampaknya ingin memperluas cakupan perang dengan menargetkan infrastruktur energi sipil.
Menurut para analis, Israel ingin mencoba memperluas perang untuk menyeret Amerika Serikat (AS) bergabung dalam perang dengan Iran. Sejauh ini AS mengatakan militernya belum terlibat langsung dalam serangan ke Iran meski berbagi koordinasi dan informasi intelijen.
Namun AS mengaku saat serangan rudal balasan Iran, kapal perangnya terlibat dalam menembak jatuh rudal-rudal Iran sebelum mencapai wilayah udara Israel.