Pondok Pesantren Nurul Huda Sawangan Kembangkan Ide, Desa Wisata Santri Serta Enterpreunership.

korandetak.com, Bekasi – Proses kreatif diterapkan Bambang Imam Santoso yang kini terus dimatangkan dalam pengembangan konsep pesantren terpadu Nurul Huda Sawangan, Kebumen, Jawa Tengah.

Bambang mengatakan,” terkait tiga komponen  penopang menjadi syarat pengembangan  pesantren ke depan.” Komponen, Pembangunan Atittude atau Akhlakul karimah yang berbasis Kurikulum Pondok Salafi modern dan Hafid Qur’an, Konsep science atau pengetahuan berbasis Pendikan Bording school dari Tingkat MI hingga Perguruan Tinggi, kemudian yang ketiga membangun Jiwa enterpreunership.

Bahkan ke depan seiring berjalannya waktu akan dikembangkan program Desa wisata santri.” Hal ini sesungguhnya merupakan  konsep pondok terpadu untuk membentuk attitude manusia  yang berakhlak karimah, jelas Bambang.

Bambang menambahkan,” dengan kurikulum prngembangan salafi modern dan enterpreunership dengan pemikiran adaptasi lingkungan atau plasma berinteraksi dengan lingkungan.

konsep yang diciptakan untuk pesantren memberikan nama pesantren dengan menyertakan nama desa dan sekaligus mengembangkan potensi lingkungan Ponpes Nurul Huda Sawangan, ujar Bambang, Saptu (15/5/2021) siang.

Bambang Imam Santosa selaku Ketua Dewan Pembina tak lepas dari ajaran dari Nabi Muhammad SAW, bahwa saat lahir manusia tak bawa apa-apa maka saat meninggal juga tak membawa apa apa kecuali Amal Jariyah, ilmu pengetahuan yang bermanfaat, dan anak anak sholeh.

Lanjut Bambang,” harapan autputnya adalah menghasilkan generasi dengan attitude yang positif, menguasai sains, dan berjiwa enterpreunership, sehingga ketika terjun di masyarakat bisa menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya, karena sudah dilatih dalam pesantren keterlibatan dengan masyarakat dan sekaligus di bekali bagaimana menggali potensi sumber daya  yang ada, dan juga cara menggali meningkatkan taraf hidup masyarakat.

KecerdasanĀ  intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, sebagaiĀ  dasar kesuksesanĀ  sebagai bekal para santri untuk mengembangkan misi fisabilillah, atau berjuang di jalan Allah,” tandasnya. (**/Mul)