Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Skrining TBC di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang: Upaya Kolaborasi untuk Kesejahteraan Narapidana

Tangerang, 19 Maret 2025 – Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dan skrining Tuberkulosis (TBC) bagi seluruh warga binaan. Kegiatan ini merupakan kerja sama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian PPA, Kementerian Sosial dan Yayasan Rabu Biru.

Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang dipilih sebagai pilot project untuk program ini, sebagai langkah awal dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih merata bagi narapidana di seluruh Indonesia. Pemeriksaan kesehatan gratis dan skrining TBC menjadi prioritas utama dalam rangka menjaga kesehatan para penghuni lapas, khususnya untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti TBC yang sering kali menjadi masalah di dalam lembaga pemasyarakatan.

Kegiatan dimulai dengan sesi pemeriksaan kesehatan dan skrining TBC yang dilaksanakan di aula Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang. Para tenaga medis profesional hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para warga binaan. Pemeriksaan kesehatan yang diberikan mencakup pemeriksaan fisik umum, tes TBC, IVA Test dan SADANI yang dirancang untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Walikota Tangerang, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta Wakil Menteri Kesehatan.

Walikota Tangerang, Sachrudin, dalam sambutannya turut memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan program pemeriksaan kesehatan gratis ini. Ia menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, termasuk mereka yang berada dalam lembaga pemasyarakatan. “Kota Tangerang mendukung sepenuhnya upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan seluruh instansi terkait dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk mereka yang berada di dalam Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, khususnya dalam hal akses layanan kesehatan berkualitas,” ungkap Sachrudin.

Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim, dalam kesempatan yang sama juga mengungkapkan pentingnya kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kualitas layanan di lembaga pemasyarakatan. “Pemeriksaan kesehatan adalah hak setiap warga negara, termasuk para narapidana. Sebagaimana diketahui bersama bahwa lingkungan Lapas/Rutan berpotensi 10x lipat lebih cepat dalam penularan TBC. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan perhatian yang layak, serta mengurangi risiko penyebaran penyakit di dalam lembaga pemasyarakatan,” ujar Silmy.

Sementara itu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Veronica Tan, mengapresiasi upaya kolaboratif ini yang tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik, tetapi juga pada pemenuhan hak-hak kesehatan bagi perempuan dan anak yang berada di dalam lembaga pemasyarakatan. Beliau juga mengapresiasi komitmen Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang yang telah menyiapkan fasilitas pendukung yang memadai, seperti dapur sehat yang diharapkan dapat mendukung pola hidup sehat para warga binaan. “Kami ingin memastikan bahwa narapidana perempuan, terutama yang sedang hamil atau memiliki anak, mendapat perawatan kesehatan yang layak dan sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelas Veronica.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, dalam kesempatan ini menyatakan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dan skrining TBC merupakan bentuk nyata dari upaya pemerintah untuk menanggulangi TBC, yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. “Skrining TBC di lapas adalah salah satu langkah preventif untuk menghindari penyebaran penyakit ini di lingkungan yang padat seperti lembaga pemasyarakatan. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas hidup para narapidana, memberikan mereka akses yang adil terhadap layanan kesehatan, serta mengurangi potensi penyebaran penyakit menular di dalam lapas,” ujar Dante.

Kegiatan ini juga menandai komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki layanan kesehatan di seluruh lapas di Indonesia, memastikan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, dapat memperoleh akses yang setara terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Setelah itu, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan ke berbagai fasilitas yang ada di Lapas, termasuk blok hunian, dapur sehat, dan poliklinik lapas.