Nasrullah: Pembubaran FPI, Ada Agenda Besar Apa?

korandetak.com, Jakarta – Nasrullah Larada, Wakil Ketua Umum DPP PAN, pembubaran Front Pembela Islam (FPI), adalah keputusan dan hak pemerintah, dalam hal ini pemerintah punya hak untuk melarang aktivitas dari suatu organisasi yang terindikasi mengancam keamanan NKRI.

Namun menurutnya, “kebijakan pemerintah hari ini terkait pembubaran FPI, selayaknya harus berpijak pada Undang-Undang (UU) yang berlaku, juga peraturan pemerintah lainnya. Menurut Nasrul bahwa kebebasan untuk mengungkapkan pendapat, baik yang terorganisir melalui organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya dan lainnya, diatur dalam UU Dasar 45, apakah pembubaran FPI banyak terindikasi mudharatnya untuk NKRI, apakah pemerintah yakin?, kasus pembubaran FPI, biarlah nanti pengadilan yang memutuskan, jika FPI melakukan gugatan.” lugas Nasrul.

“Dan apakah FPI mengganggu keamanan negara? apakah FPI pernah bunuh orang..? kalau pemerintah tidak menemukan ancaman-ancaman itu buat apa? sia-sia saja pemerintah melakukan hal itu,” ucap Nasrul saat di wawancara di bilangan Jakarta, (30/12/2020).

Ia melanjutkan bahwa, “Pada hakekatnya ormas didirikan tidak memiliki agenda politik. Jadi salah, jika ada anggapan bahwa ormas memiliki agenda politik, seperti FPI misalnya. Justru yang perlu ditelusuri, apakah ada kelompok lain yang menunggangi FPI untuk agenda besar di dunia politik?,” tegas Nasrul yang juga Ketua Umum KB PII Pusat.

“Sebagai contoh pada saat tsunami Aceh, Gempa Jogja, Gempa Palu dll, FPI selalu di depan membantu korban bencana. Karena itulah sesungguhnya tujuan mendirikan FPI, disamping menjadi pelayan rakyat, umat, juga menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar,” jelasnya

“Yang pasti, jika hari ini pemerintah resmi membubarkan FPI, tentunya punya alasan kuat, misal Gerakannya melanggar konstitusi, visi dan programnya berindikasi mengganggu NKRI, kegiatannya berpotensi memecah-belah kerukunan, dan lainnya. ” jelas mantan Anggota DPR RI dari fraksi PAN ini.

“FPI itu tidak ada tujuan politiknya sendiri, kalau FPI mau berpolitik ya dirikan partai pembela islam saja, tapi kan riziek santai santai aja tidak membuat itu,” tutup Nasrul. (rv)