Mengikis Stigma, Merajut Asa: Lapas Purwokerto Ikut Serta dalam Ruang Inspirasi Pemasyarakatan

PURWOKERTO – Sebuah ruang perjumpaan hangat kembali tercipta. Melalui kegiatan “Dari Jeruji Besi Menjadi Inspirasi”, Lapas Kelas IIA Purwokerto bersama jajaran pemasyarakatan se-Banyumas Raya menghadirkan sebuah momentum reflektif untuk membuka pintu dialog, berbagi karya, serta menumbuhkan harapan baru bagi Warga Binaan, pada Rabu (10/12).

Acara yang diselenggarakan di Sunset Terrace Coffee Purwokerto ini mempertemukan berbagai elemen masyarakat—mulai dari Lapas/Rutan, Bapas, pelaku UMKM, pengusaha, tokoh masyarakat, hingga generasi muda—dalam satu misi bersama: mendorong perubahan, mematahkan stigma, dan memberikan ruang bagi kesempatan hidup kedua.

Selanjutnya, Dosen Fakultas Unsoed, Edi Santoso memberikan apresiasi atas ruang inklusif yang dihadirkan.
“Kolaborasi seperti ini mengingatkan kita bahwa harapan dan kesempatan adalah milik setiap manusia. Kita perlu terus mendukung proses pemulihan dan pemberdayaan bagi WBP,” ungkapnya.

Melalui unjuk karya, musik, penampilan, hingga kisah perjalanan hidup para WBP, Kalapas Purwokerto, Aliandra Harahap juga menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa proses pemasyarakatan tidak hanya tentang pembinaan, tetapi juga tentang membuka kembali jalan bagi WBP untuk menemukan nilai diri, semangat, dan masa depan yang lebih baik. “Setiap orang memiliki peluang untuk berubah. Tugas kita adalah memastikan pintu perubahan itu tetap terbuka,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa di balik jeruji besi, ada cerita-cerita perjuangan yang layak didengar, potensi yang bisa dikembangkan, dan asa yang patut dirawat bersama.

(Humas Lapas Purwokerto)