Mengenal Lebih Dekat, “Rutira Shoes” Sepatu Yang Dibuat Oleh Tangan Napi di RutanTangerang

TANGERANG – Di tengah keterbatasan yang ada, warga binaan Rutan Kelas I Tangerang membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi tidak mengenal batas. Sebuah proyek pembuatan sepatu, yang diberi nama “Rutira Shoes”, telah menjadi bukti nyata dari semangat ini. Rutira Shoes merupakan hasil kerja keras warga binaan di bawah bimbingan petugas Rutan, meliputi proses desain, pembuatan pola, penjahitan, hingga pengeleman, menghasilkan sepatu berkualitas tinggi,Kamis (29/02)

Uniknya, setiap model sepatu memiliki nama yang terinspirasi dari pasal-pasal pidana, contohnya adalah Rutira Slop Mode pasal 112, Rutira Romp Mode pasal 86, dan Rutira LB Mode Pasal 111, menambah nilai unik dan edukatif dari setiap produk.

Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Khairul Bahri Siregar, menekankan bahwa produk ini tidak kalah kualitasnya dibandingkan dengan sepatu-sepatu yang dijual di pasaran. “Kami menggunakan bahan polyster yang tidak hanya nyaman tapi juga fleksibel, sehingga sangat cocok untuk aktivitas sehari-hari, termasuk berolahraga,” ujar Khairul.

Produksi Rutira Shoes kini mencapai 10 hingga 15 pasang per hari, dengan potensi lebih besar tergantung pada jumlah pesanan. Inisiatif ini telah merambah ke pasar online, dijual melalui Tokopedia di toko Rutira Bimker Rutan I Tangerang, dengan harga yang sangat terjangkau, yakni antara 100 sampai 150 ribu rupiah.

Lebih dari sekadar pembuatan sepatu, proyek ini merupakan bagian dari program pembinaan yang bertujuan untuk memberikan keterampilan bagi warga binaan. “Kami berharap, dengan keterampilan yang mereka peroleh, para warga binaan akan dapat berintegrasi kembali ke masyarakat dengan lebih mudah, tidak merasa kehilangan arah karena mereka telah dibekali dengan kemampuan yang dapat mendukung kehidupan mereka di masa depan,” tambah Khairul.

Inisiatif seperti Rutira Shoes tidak hanya menawarkan peluang ekonomi bagi warga binaan, tapi juga memberikan harapan dan bukti bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berkembang dan berkontribusi positif bagi masyarakat, tidak terbatas oleh situasi mereka.