Menembus Batas, Meraih Asa: Kisah Penerima KIP-Kuliah Unpad yang Tangguh dan Berprestasi

Di bangku kuliah Universitas Padjadjaran (Unpad), ada kisah-kisah inspiratif mahasiswa yang membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah akhir dari perjuangan. Melalui Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah), mereka menemukan pintu menuju masa depan. Bagi mereka, pendidikan bukan sekadar menimba ilmu, melainkan perjalanan untuk menemukan diri dan memberi makna bagi sesama.

Sejak SMP, Fahmi Nur Halim sudah memendam mimpi untuk kuliah, meski sempat berpikir harus segera bekerja demi membantu ekonomi keluarga. Ibunya berjualan sayur, sementara sang ayah berdagang jamu. Namun keyakinannya pada pendidikan membuat Fahmi tak berhenti berusaha.

“Sejak SMP saya sudah menargetkan bisa dapat KIP. Waktu itu belum tahu akan kuliah di mana, tapi saya yakin pendidikan adalah jalan untuk memperbaiki hidup,” ujarnya.

Kini, mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) angkatan 2021 itu membuktikan bahwa tekad dan kesempatan bisa berjalan beriringan. Melalui KIP-Kuliah, Fahmi mampu mengembangkan potensinya tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga sebagai sosok yang berprestasi nasional. Ia pernah meraih Mahasiswa Berprestasi Nasional kategori khusus Pengelolaan dan Pemberdayaan 2024, Juara 1 Road to MITReap Innovation Ecosystem Chapter Java, serta menjadi finalis Clash of Champions Ruangguru 2024.

“Bagi saya, KIP-Kuliah itu katalis yang mempercepat saya menemukan dan mengembangkan potensi diri. Saya bisa ikut lomba, berjejaring, dan belajar tentang banyak hal,” tambahnya.

Bagi Fahmi, KIP-Kuliah bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, tetapi bentuk nyata peluang yang membuka masa depan. Ia percaya bahwa latar belakang ekonomi tak seharusnya menjadi batas untuk bermimpi besar.

“Mungkin kita tak bisa memilih lahir dari keluarga seperti apa, tapi kita bisa memilih untuk berjuang dan belajar agar masa depan berubah,” pesannya.

Di balik pencapaiannya, Fahmi juga membangun startup Elevated Indonesia, yang berfokus pada pengembangan mahasiswa dengan sistem AI personalisasi. Sejak awal 2025, startup ini telah memberdayakan lebih dari 2.000 mahasiswa di seluruh Indonesia. Fahmi bercita-cita menjadi entrepreneur di bidang edutech dan deeptech, dengan misi menggerakkan ekonomi bangsa melalui inovasi teknologi pendidikan.

Semangat serupa juga terpancar dari Rafli Iltizamulloh, mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2022, yang dua tahun berturut-turut menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama Fakultas Psikologi. Lahir dari keluarga sederhana, dari ayah seorang buruh tani dan ibu seorang ibu rumah tangga, Rafli memahami betul nilai dari setiap kesempatan yang datang.

“Mungkin kita boleh lahir di mana saja. Kita mungkin boleh lahir dengan ekonomi ke bawah, ekonomi menengah, ataupun ekonomi ke atas. Tapi ketika kita memiliki jiwa dan semangat kuat dan juga jiwa yang pantang menyerah, pasti kita bakal bisa mencapai apa yang kita inginkan ke depannya. Teman-teman harus punya jiwa resilience, punya semangat tinggi belajar, dan juga punya kemauan yang tinggi untuk meraih yang diinginkan,” ucapnya penuh semangat.

Di sela kuliah, Rafli aktif mengikuti kompetisi dan kegiatan sosial. Hingga kini, ia telah mengikuti 53 ajang lomba dan membawa pulang 31 penghargaan nasional, termasuk Mapres 2 Unpad 2025 dan Juara 1 Innovilleague Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia 2025. Ia juga menjaga prestasi akademik luar biasa dengan IPK sempurna 4.00.

Rafli bermimpi melanjutkan studi magister di luar negeri, mengambil peminatan Neuropsychology di Australia atau Belanda.

Dari daerah Sukabumi, kisah Nugraha menambah warna perjalanan para penerima KIP-Kuliah. Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad angkatan 2022 ini tumbuh dari keluarga petani, dengan ibu seorang ibu rumah tangga. Meski berasal dari pelosok, ia membuktikan bahwa semangat belajar mampu menembus batas geografis dan ekonomi.

“Bagi teman-teman yang berasal dari pelosok dan memiliki keterbatasan finansial, jangan pernah menyerah. Saya buktinya, bisa kuliah di Unpad berkat semangat dan kesempatan dari KIP-Kuliah,” tuturnya.

Nugraha aktif dalam berbagai organisasi kampus mulai dari Ketua Klub Aktivis Pegiat dan Pemerhati Alam (KAPPA) Fikom Unpad, Staf BEM Kema Unpad, hingga Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kabim). Di bidang akademik, ia menorehkan prestasi gemilang, yaitu Juara 1 National Feature Writing WJC Unpad 2024, Juara 1 Penulisan Ilmiah Ajisaka UGM, dan Top 6 Finalis Future Lestari Foundation 2024.

Nugraha kini bermimpi melanjutkan studi di Columbia University, Amerika Serikat, untuk memperdalam jurnalisme. Ia berharap bisa menjadi jurnalis yang menyuarakan isu kemanusiaan dan menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Pendidikan yang Mengubah Arah Hidup

Tiga kisah ini menunjukkan satu benang merah, bahwa pendidikan memiliki kekuatan untuk mengubah arah hidup seseorang. Melalui KIP Kuliah, kesempatan menjadi modal, dan kerja keras menjadi penggerak.

Bagi mereka, KIP-Kuliah bukan hanya bantuan biaya, melainkan jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Sebuah bukti bahwa ketika kesempatan berpadu dengan semangat, tak ada batas untuk bermimpi dan berprestasi.