Membangun Skill dan Harapan Baru: Produksi Emping Melinjo di Lapas Kelas IIA Cilegon
KORANDETAK.COM-Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Cilegon terus menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan fungsi pembinaan kemandirian melalui berbagai kegiatan produktif, salah satunya program pembuatan emping melinjo. Program ini menjadi salah satu kegiatan unggulan karena mampu memberdayakan Warga Binaan (WB) sekaligus menciptakan produk pangan khas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan keterampilan yang dapat dipelajari secara bertahap, pembuatan emping melinjo menjadi sarana penting untuk membangun kemampuan kerja yang relevan bagi WBP.
Proses pembuatan emping dilaksanakan secara terstruktur, dimulai dari tahapan pemilahan melinjo berkualitas, pengupasan kulit, proses penjemuran, pengetokan untuk mendapatkan bentuk emping yang tipis dan merata, hingga tahap penggorengan dengan teknik khusus yang memastikan produk tetap renyah dan tahan lama. Seluruh proses ini diawasi oleh petugas Seksi Kegiatan Kerja, sehingga kualitas produk tetap konsisten dan sesuai standar. Selain itu, WB dibimbing untuk memahami prinsip kebersihan, keamanan pangan, serta keterampilan teknis yang berguna bagi dunia kerja setelah bebas nanti.
Melalui kegiatan ini, WB tidak hanya memperoleh keterampilan praktis, tetapi juga memahami makna disiplin, kerja sama, dan nilai tanggung jawab dalam setiap proses produksi. Kegiatan pembuatan emping juga memberikan kesempatan bagi WBP untuk terlibat dalam kegiatan yang positif dan produktif selama menjalani masa pidana, sehingga membantu membangun karakter dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Kalapas Lapas Kelas IIA Cilegon, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, menegaskan bahwa program pembinaan seperti produksi emping melinjo adalah wujud nyata komitmen lembaga dalam menciptakan WBP yang berdaya saing dan siap kembali ke masyarakat. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada hasil produksi, tetapi juga pada pembentukan sikap kerja, etika, serta kedisiplinan yang menjadi bekal penting setelah kembali ke lingkungan sosial.
Dengan adanya program ini, Lapas Kelas IIA Cilegon berharap dapat terus meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian, memperluas peluang kerja bagi WBP, serta memberikan kontribusi ekonomi yang positif bagi lingkungan sekitar. Produk emping melinjo yang dihasilkan diharapkan mampu menjadi identitas sekaligus bukti bahwa pembinaan kerja di lapas dapat menghasilkan karya yang bermanfaat danĀ bernilaiĀ jual.(Red).
