Lapas Purwokerto Hasilkan Mesin Ayakan untuk Budidaya Maggot Pesanan Fakultas Biologi Unsoed

Purwokerto, 22 September 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Melalui bengkel kerja yang dikelola oleh program pembinaan, WBP berhasil membuat mesin ayakan yang akan digunakan untuk budidaya maggot, sesuai permintaan dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Kegiatan pembuatan mesin ayakan ini berlangsung pada Senin, 22 September 2025 pukul 10.00–12.00 WIB di Bengkel Kerja Lapas Purwokerto. Proses pembuatan meliputi koordinasi dengan pihak Fakultas Biologi Unsoed mengenai spesifikasi alat, perencanaan desain, pelatihan teknis, hingga proses pengelasan, perakitan, dan finishing oleh WBP yang memiliki keterampilan kerja.

Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman nyata bagi WBP dalam bidang permesinan, tetapi juga menjadi bentuk nyata dukungan Lapas terhadap dunia pendidikan. “Kami berharap karya WBP ini bermanfaat untuk mendukung penelitian dan pengembangan budidaya maggot di Unsoed, serta semakin menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil karya positif warga binaan,” ungkapnya.

Selain itu, kegiatan ini menjadi wujud sinergi yang baik antara Lapas Purwokerto dengan institusi pendidikan tinggi. Harapannya, kerjasama serupa dapat terus berlanjut sehingga WBP semakin terampil, produktif, dan memiliki bekal keterampilan yang berguna ketika kembali ke masyarakat.

Dengan adanya kolaborasi ini, Lapas Purwokerto menegaskan peran pentingnya dalam pembinaan berbasis keterampilan sekaligus kontribusi nyata terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang riset dan inovasi ramah lingkungan.