Langkah Pasti Menuju Reformasi Birokrasi, Lapas Cilegon Raih Predikat WBK
KORANDETAK.COM-Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Banten, kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam perjalanan panjang reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan, Lapas Cilegon berhasil meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), sebuah capaian prestisius yang menjadi bukti nyata atas komitmen kuat seluruh jajaran dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berintegritas.
Predikat WBK bukanlah sekadar penghargaan administratif, melainkan hasil dari proses panjang, kerja keras yang konsisten, serta perubahan budaya kerja yang berlandaskan nilai kejujuran dan pelayanan prima. Lapas Cilegon telah membuktikan bahwa institusi pemasyarakatan mampu menjadi garda terdepan dalam menegakkan integritas, meskipun menghadapi tantangan kompleks dalam menjalankan tugas pembinaan dan pelayanan kepada warga binaan serta masyarakat.
Keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi seluruh elemen, mulai dari pimpinan hingga seluruh petugas, yang secara konsisten menerapkan enam area perubahan Zona Integritas, yakni manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
Di bawah kepemimpinan Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, semangat perubahan digaungkan bukan hanya sebagai slogan, tetapi diwujudkan melalui tindakan nyata dalam keseharian tugas. Integritas dijadikan sebagai napas dalam setiap pengambilan keputusan, serta pelayanan humanis menjadi wajah utama pemasyarakatan.
Dalam pernyataannya, Kalapas Cilegon menyampaikan pesan yang menyentuh dan sarat makna:
“Predikat WBK ini bukanlah garis akhir, melainkan titik awal bagi kami untuk terus menjaga amanah. Integritas bukan tentang diawasi atau dinilai, tetapi tentang keberanian untuk tetap jujur meski tidak ada yang melihat. Saya bangga kepada seluruh jajaran Lapas Cilegon yang telah bekerja dengan hati, mengabdi tanpa kompromi terhadap nilai kebenaran.”
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa capaian ini adalah milik bersama dan harus dijaga secara kolektif.
“Kami ingin Lapas Cilegon menjadi rumah pembinaan yang bersih, tempat harapan tumbuh, dan bukti bahwa perubahan itu mungkin jika dilakukan dengan ketulusan dan kebersamaan.”
Predikat WBK ini sekaligus menjadi motivasi bagi Lapas Cilegon untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, memperkuat pengawasan internal, serta menanamkan nilai antikorupsi sebagai budaya kerja yang mengakar. Ke depan, Lapas Cilegon berkomitmen melangkah lebih jauh menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), sebagai wujud pelayanan publik yang semakin profesional dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Dengan diraihnya predikat WBK, Lapas Kelas IIA Cilegon telah membuktikan bahwa perubahan bukanlah sekadar wacana, melainkan sebuah perjalanan yang ditempuh dengan keteguhan, kejujuran, dan dedikasi tanpa henti.(Red).
