Kepedulian Tanpa Batas, Lapas Tangerang Munajat untuk Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang menggelar doa bersama sebagai bentuk empati dan kepedulian bagi masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah menghadapi bencana alam dalam beberapa hari terakhir. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Baitussalam dilakukan seusai apel pagi pada Rabu (3/12) ini menjadi momentum spiritual bagi seluruh jajaran Lapas untuk mendoakan keselamatan dan ketabahan bagi para korban.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Santri At-Tawabin yang diikuti secara khusyuk oleh seluruh peserta. Setelah itu, munajat dan doa bersama dipimpin oleh Ustadz dari Ponpes At-Tawabin, sementara pejabat struktural, pegawai, serta ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan larut dalam suasana khidmat dan penuh pengharapan. Keheningan menyelimuti masjid ketika seluruh jamaah memohon perlindungan, kekuatan, dan keselamatan bagi masyarakat yang terdampak bencana, terutama mereka yang kehilangan tempat tinggal, mengalami luka-luka, maupun berduka atas kepergian anggota keluarga.
Kepala KPLP (Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan), Dwi Ediyanto selaku perwakilan jajaran struktural menyampaikan bahwa doa bersama ini merupakan bentuk nyata solidaritas dan kepedulian keluarga besar Lapas terhadap sesama.
“Doa adalah bentuk kepedulian yang lahir dari hati, sekaligus ajakan bagi seluruh pegawai dan warga binaan untuk memperkuat empati agar saling peduli dan mendoakan saudara-saudara yang tengah tertimpa musibah. Kegiatan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan dan kepekaan sosial, bahwa dalam menghadapi ujian kehidupan, solidaritas menjadi kekuatan terbesar. Ia berharap munajat yang dipanjatkan dapat membawa ketenangan serta keberkahan bagi masyarakat yang sedang memulihkan diri,” ujarnya.
Suasana kekeluargaan dan kebersamaan terasa kuat sepanjang kegiatan. Doa yang dipanjatkan bersama tidak hanya ditujukan kepada para korban, tetapi juga kepada para relawan, tenaga kesehatan, serta seluruh pihak yang bekerja keras dalam penanganan bencana di lapangan.
Lapas Kelas I Tangerang berharap kegiatan doa bersama ini dapat mempererat rasa persaudaraan, meningkatkan kepekaan sosial, serta menghadirkan ketenangan batin bagi seluruh keluarga besar Lapas. Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi pengingat bahwa kepedulian dapat diwujudkan dalam banyak bentuk, salah satunya melalui doa yang tulus dan penuh harap.
Seluruh jajaran Lapas dengan tulus memanjatkan doa agar para korban diberikan kekuatan, ketabahan, dan kemudahan dalam melewati masa sulit ini, serta semoga daerah yang terdampak bencana dapat segera pulih dan bangkit kembali.
