Kemensetneg Ajak Kalangan Santri Berperan Serta Sukseskan Asta Cita Songsong Indonesia Maju

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Humas berpartisipasi dalam kegiatan Pancasila Saka Adisiswa dan Pancasila Saka Adikara bertema Menghidupkan Nilai Pancasila dalam Keseharian Santri dan Masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Pesantren Al-Muttaqin, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (09/10/2025).

Kegiatan tersebut berfokus pada penguatan nilai-nilai Pancasila serta menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan santri sekaligus menjadi platform vital untuk menginternalisasi misi pertama Asta Cita Presiden Prabowo: memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), menjembatani ideologi negara dengan dunia santri.

Kehadiran Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto, sebagai narasumber menegaskan komitmen Kemensetneg dalam mendukung penguatan ideologi Pancasila, khususnya untuk mendorong peran dan dukungan kalangan santri terhadap implementasi Asta Cita dalam mewujudkan Indonesia Maju 2045.

“Presiden Prabowo memiliki komitmen yang tinggi untuk membawa bangsa Indonesia menuju Indonesia Maju melalui Asta Cita, sebagai kompas pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045,  sekaligus  visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, berdaulat, adil, dan makmur,” jelas Eddy membuka paparannya.

Lebih lanjut, Eddy menjelaskan peran strategis Kemensetneg dalam mendukung kerja Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Sekretaris Negara, termasuk berbagai Program Strategis Presiden beserta capaian dan manfaat konkretnya. Ia juga mengajak para santri untuk berperan aktif dalam menyukseskan program-program tersebut. Asta Cita sendiri merupakan manifestasi operasional dari nilai-nilai Pancasila dalam konteks pembangunan nasional yang modern.

“Asta Cita sebagai  perwujudan operasional Pancasila dalam konteks pembangunan modern, jembatan antara ideologi dan implementasi kebijakan. Ia bukan hanya program kerja, melainkan cerminan dari jati diri bangsa yang berakar pada gotong royong, keadilan, dan persatuan di mana nilai-nilai ini sudah dipraktikan dalam perilaku sehari-hari santri, sehingga dapat menjadi pedoman menyatukan langkah mengakselerasi Indonesia maju,” kata Eddy.

Eddy berpesan agar para santri mulai merancang cita-cita sejak dini dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk terus mempersiapkan diri meraih impian. Ia juga mendorong para santri untuk berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia Maju, bijak bermedia sosial, serta mengisi ruang publik dengan optimisme dalam mendukung Indonesia Maju.

Diskusi publik ini turut menghadirkan Kepala Biro Fasilitasi Pimpinan, Hubungan Masyarakat, dan Administrasi BPIP, Mahnan Marbawi; Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah RI, Ujang Komarudin; dan Analis Intelijen dan Terorisme, Sofyan Tsauri; serta Pranata Humas Ahli Madya.Akhmad Firmannamal.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Kemensetneg dan BPIP turut menyaksikan semangat gotong royong para santri dalam kegiatan bakti sosial berupa donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan pembagian sembako bagi masyarakat sekitar, serta aksi kreatif membuat mural bertema kebangsaan. Aksi nyata ini merupakan perwujudan langsung dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Melalui kegiatan ini, Pesantren Al-Muttaqin di Jepara diharapkan  tidak hanya dapat  menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga dapat menjadi laboratorium tempat lahirnya generasi emas yang siap menyambut visi Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045, dengan Asta Cita sebagai kompas perjalanannya. (AFN-Humas Kemensetneg)