Kemenparekraf Adakan Acara “ULIK 2020” guna Promosikan Perjalanan Wisata dalam suasana Pandemi.

( Sumber Foto: Kemenparekraf RI )

Korandetak.com, Jakarta – Melalui Siaran Pers  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan acara “ULIK 2020” (Ulas Balik) bersama key opinion leader secara daring (LIVE), melalui akun resmi Instagram Kemenparekraf dan @pesonaid_travel, pada 13 Desember 2020.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (15/12/2020), menjelaskan tujuan dari kegiatan ULIK 2020 ini dimaksudkan untuk mengulas kembali pengalaman key opinion leader dalam melakukan perjalanan wisata di masa pandemi.

“Travelling di masa pandemi ini cukup memberikan banyak pengalaman baru yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Karena, sebagai wisatawan, saat ini sangat mengedepankan destinasi wisata yang telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” kata Nia Niscaya.

Selain itu, kegiatan Ulas Balik ini juga dimaksud untuk mengingatkan serta memberikan edukasi kepada seluruh stakeholder dan wisatawan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan lestari (CHSE) sesuai dengan kampanye InDOnesia CARE yang digaungkan oleh Kemenparekraf.

Nia Niscaya berharap kegiatan ini dapat memperluas wawasan serta meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat untuk kembali melakukan perjalanan di destinasi wisata yang ada di Indonesia.

Key opinion leader, Febrian menceritakan saat pertama kali ketika melakukan travelling ke Bali di masa pandemi, yang memberikan pengalaman baru bagi dirinya. Ia mengungkapkan sebelum dan setelah pergi wisatawan wajib melakukan tes PCR atau swab dan rapid, demi memastikan kesehatan diri sendiri dan keselamatan orang lain, khususnya yang tinggal bersama dengan anggota keluarga lain di rumah. Kemudian, wisatawan juga perlu mengisi form di aplikasi eHAC Indonesia.

Ia juga menjelaskan penerapan protokol kesehatan yang berlaku di bandara, pesawat, restoran, hotel, maupun destinasi pariwisata di Bali ternyata sudah sangat baik dan sesuai dengan standar adaptasi kebiasaan baru, seperti mencuci tangan atau tersedianya hand sanitizer, cek suhu tubuh sebelum masuk destinasi, antre berjarak sesuai dengan signage yang telah dibuat, serta wisatawan wajib memakai masker.

Ia juga memberikan rekomendasi tempat wisata yang telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, seperti tempat wisata yang bertema adventure yaitu Bali, Labuan Bajo, Gunung Bromo, Banyuwangi, dan Lombok. Sedangkan, untuk destinasi yang cocok dikunjungi bersama dengan keluarga antara lain Bintan, Danau Toba, dan Joglosemar.

“Dengan tempat dan fasilitas yang sudah siap seperti ini, traveler atau wisatawan juga diharapkan bisa menjadi traveler yang bijak dan bertanggung jawab, dengan menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kita juga perlu menghindari kerumunan, agar tidak terjadi kluster baru penyebaran COVID-19. Jangan sampai tempat dan fasilitasnya sudah baik menerapkan protokol, tapi kita sebagai wisatawan malah tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Jadi, memang harus bersinergi satu sama lain,” ujar Febrian.