Jokowi: Obat Tradisional Jamu Dapat Berpeluang Menjadi Obat Modern

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kekayaan kebudayaan dan kekayaan hayati di Tanah Air memiliki peluang besar untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan yang berbasis dari peradaban Indonesia. Salah satunya, obat tradisional jamu dapat berpeluang menjadi obat modern dalam perkembangan kehidupan ke depan.

“Oleh karena itu saya menegaskan bahwa berangkat dari kekayaan, kebudayaan dan kekayaan hayati kita, Indonesia memiliki peluang besar punya peluang besar untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan yang berbasis dari peradaban Indonesia,” kata Jokowi saat membuka Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 secara virtual, Jumat (19/11/2021).

“Sebagai misal, Indonesia mempunyai peluang untuk menjadikan jamu sebagai obat modern yang proven, yang terbukti secara ilmiah. Metodologi ilmu kita tentu harus secara arif menghargai kebudayaan dan peradaban kita,” lanjut Jokowi.

Oleh karena itu, kata Jokowi, pelestarian menjadi kunci yang harus dilakukan selain pengembangan dan pemanfaatan untuk kemajuan Indonesia.

Mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan, banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Diantaranya, letusan gunung berapi dan gempa bumi sudah dialami sejak bumi nusantara ini ada.

Begitu juga, penyakit-penyakit tropis seperti malaria dan berbagai penyakit lain serta pandemi juga sering dialami sejak masa lalu. Serta adanya, keberagaman etnis, adat istiadat dan agama juga karakter masyarakat nenek moyang.

Setiap tantangan yang dihadapi nenek moyang, papar Jokowi, selalu ada solusi dan caranya untuk mengelola dan menemukan solusi dengan baik. Itulah kebudayaan masyarakat Indonesia yang diwariskan melalui seni budaya yang diwariskan melalui jamu dan berbagai bentuk ilmu pengetahuan lainnya.

“Kebudayaan kita tumbuh dari berbagai kesulitan hidup nenek moyang kita. Kebudayaan kita merupakan cara hidup yang tumbuh dalam peradaban kita. Kebudayaan kita dikembangkan dari interaksi nenek moyang kita dengan antar sesamanya dan interaksi nenek moyang kita dengan alam kita,” jelas Jokowi.

Selain melestarikan dan belajar dari kebudayaan nenek moyang, Jokowi meminta agar seluruh masyarakat Indonesia terus memahami bahwa Indonesia memiliki alam yang sangat kaya sekaligus kompleks.

Terlihat dari keberagaman hayati laut Indonesia terkaya di dunia. Sedangkan keberagaman hayati darat di Indonesia adalah yang kedua terkaya setelah Brasil.

“Kekayaan keberagaman hayati ini juga harus kita lestarikan. Plasma nutfah alam Indonesia harus kita lindungi dan sekaligus kita manfaatkan untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas Jokowi.(*/cr2)