Isra Mi’raj Jadi Momentum Penuh Keikhlasan Dan Kesadaran Diri Bagi Warga Binaan Lapas Cilegon Dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan
KORANDETAK.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah, kegiatan yang turut dihadiri oleh Ki. Jangkrik (Ustadz Habibi LC) sebagai penceramah dan diikuti seluruh jajaran pegawai dan staf Lapas, para warga binaan mengikuti kegiatan keagamaan seperti pembacaan Al-Qur’an, ceramah, dan doa bersama. berlangsung di Masjid Almuhajirin Lapas Kelas IIA Cilegon, jumat (08/03) pagi.
Dibuka oleh sambutan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, menjelaskan tema yang diangkat adalah Meneladani Kepemimpinan Rasulullah SAW dalam rangka Isra Mi’raj dan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriyah.
Lebih lanjut, Kalapas Mengatakan bahwa perayaan Isra Mi’raj tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga sarana untuk memperkuat kesadaran diri dan meningkatkan kualitas kehidupan di dalam Lembaga Pemasyarakatan.
“Kami berharap perayaan ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para warga binaan untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Dilanjutkan oleh penceramah Ki. Jangkrik (Ustadz Habibi LC), yang memberikan siraman rohani ke pada warga binaan Lapas Kelas IIA Cilegon dalam merayakan Isra Mi’raj dengan penuh kesadaran diri, menyadari pentingnya momen spiritual dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Perayaan ini tidak hanya menjadi waktu untuk memperkokoh iman, tetapi juga menjadi momentum bagi mereka untuk introspeksi diri dan memperbaiki perilaku.
“Mari kita sambut Bulan Suci Ramadhan, jadikan momen ini sebagai titik tolak untuk meningkatkan ibadah, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan memperkuat ikatan spiritual kita dengan Allah SWT. Dengan kesadaran diri yang lebih dalam dan semangat perubahan yang ditingkatkan, kita dapat meraih keberkahan dan kemuliaan dalam setiap langkah hidup kita” ujarnya.
Isra Mi’raj, peristiwa penting dalam agama Islam yang menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan ke langit ketujuh, menjadi inspirasi bagi para warga binaan. Mereka memanfaatkan momen ini untuk mengevaluasi diri, mengingat kembali nilai-nilai agama, dan merenungkan perjalanan spiritual yang dilalui Nabi Muhammad SAW, dengan menyadari pentingnya perbaikan diri dalam menjalani kehidupan, para warga binaan Lapas Cilegon diajak untuk bertekad meninggalkan kesalahan masa lalu dan memulai hidup baru yang lebih bermakna, sesuai dengan ajaran agama Islam.
Dengan semangat perubahan dan kesadaran diri yang ditingkatkan, para warga binaan Lapas Kelas IIA Cilegon menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan keinginan untuk menjalani ibadah dengan sebaik-baiknya. Mereka percaya bahwa dengan memperkokoh hubungan spiritual dan meningkatkan kesadaran diri, mereka dapat meraih keberkahan dan kemuliaan di bulan yang penuh berkah ini.(***)