Investasi TIK Jadi Mesin Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan bahwa peningkatan investasi di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan fondasi strategis dalam mempercepat transformasi digital nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Menurut Nezar, sektor TIK kini memainkan peran kunci dalam membuka peluang baru di sektor-sektor strategis, seperti kesehatan, pendidikan, logistik, energi, hingga pemerintahan.

Pemanfaatan teknologi yang tepat sasaran disebutnya mampu mendorong nilai tambah signifikan bagi perekonomian nasional.

“Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi ini, kita harus memanfaatkan sepenuhnya potensi teknologi yang tersedia. Oleh karena itu, transformasi digital bukan lagi sebuah pilihan, melainkan menjadi mesin penggerak utama pembangunan ekonomi,” jelasnya saat membuka ajang Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Pusat, Rabu (06/08/2025).

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Menurut Nezar Patria, akselerasi pemanfaatan teknologi digital, terutama melalui peningkatan investasi TIK di sektor prioritas, menjadi salah satu strategi utama.

“Studi yang menunjukkan bahwa peningkatan belanja TIK dapat berkontribusi hingga satu persen poin terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” tandasnya.

Tak hanya dari sisi ekonomi makro, Nezar Patria menyoroti potensi penggunaan kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Ia menyebut bahwa optimalisasi pemanfaatan AI secara strategis dapat menaikkan produktivitas hingga 3,5 persen per tahun.

“Lebih dari sekadar angka, TIK memiliki peran transformatif yang nyata dengan memberikan nilai tambah bagi industri serta meningkatkan produktivitas,” tegasnya.

Untuk mendukung ekosistem digital yang sehat dan inklusif, Kementerian Komdigi fokus pada pembangunan infrastruktur dasar yang merata dan pengembangan teknologi generasi mendatang.

Menurut Nezar Patria, program seperti 10.000 Desa Digital, perluasan jaringan Palapa Ring, dan pembangunan BTS 4G di daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar) terus dilanjutkan, bersamaan dengan pembangunan Pusat Data Nasional dan penguatan ekosistem 5G.

“Transformasi digital yang bermakna harus dibangun di atas fondasi yang kuat dan inklusif. Oleh karena itu, strategi kita akan difokuskan pada upaya mengejar ketertinggalan terhadap perubahan teknologi global, sekaligus memastikan akses yang merata terhadap infrastruktur digital dan peluang di seluruh penjuru negeri,” jelasnya.

Sebagai bagian dari arah pembangunan jangka panjang, Kementerian Komdigi juga telah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045 yang dirancang untuk membentuk ekosistem digital nasional yang tangguh dan adaptif.

Visi ini menempatkan tata kelola digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital sebagai tiga pilar utama menuju Indonesia Emas.

“Inisiatif strategis ini pada akhirnya mengarah pada transformasi tata kelola digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital guna mendukung tercapainya Visi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya seraya mengharapkan DTI-CX 2025 menjadi wadah pertukaran gagasan, berbagi solusi inovatif, serta menjalin kolaborasi bermakna sebagai fondasi dalam membuka seluruh potensi transformasi digital Indonesia.