HAB ke-80, Kementerian Agama Usung Semangat Kesederhanaan dan Kebersamaan

Kementerian Agama hari ini membuka rangkaian peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-80. Kemenag pada HAB ke-80 mengusung semangat kesederhanaan dan kebersamaan.

Pembukaan peringatan HAB ke-80 ditandai dengan senam sehat di halaman kantor pusat Kemenag. Tema HAB ke-80 adalah “Umat Rukun dan Sinergi, Indonesia Damai dan Maju”. Puncak peringatan HAB ke-80 akan berlangsung pada 3 Januari 2026, dengan digelar upacara serentak di kantor Kemenag, pusat dan daerah.

Menag Nasaruddin Umar menekankan bahwa kesederhanaan ini harus dilandasi semangat dan optimisme dalam melaksanakan tugas. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan melakukan “loncatan berpikir” yang melampaui zamannya, sejalan dengan visi institusi yang progresif.

​Menag secara khusus memberi penekanan pada aspek ekoteologi. Menurutnya, program yang sudah berjalan satu tahun terakhir ini sudah mulai dipahamai masyarakat dan bahkan menjadi perhatian global. “Hari ini, dunia sudah mulai menggunakan ekoteologi. Ini menunjukkan bahwa Kementerian Agama telah berada on the right tracking,” ujar Menag, menegaskan posisi Kemenag sebagai institusi yang visioner.

​Terkait tema rukun dan sinergi, Menag menjelaskan bahwa rukun adalah sebuah subsistem yang saling merajut dan menopang untuk membentuk suatu sistem yang utuh. “Rukun adalah sebuah subsistem yang jika tidak ada kekompakan di dalamnya, maka totalitas sistem yang sedang dibangun akan terpengaruh secara signifikan. Tujuan akhir dari kerukunan dan sinergi ini adalah terwujudnya kedamaian dan kemajuan bangsa,” jelas Menag.

Komitmen Bebas Plastik dan Empati Korban Bencana

Senada dengan Menteri Agama, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin mengingatkan seluruh jajaran untuk mewujudkan semangat “Ecotheology in Action”. Salah satu upayanya adalah dengan tidak lagi menggunakan sampah plastik di lingkungan kementerian.

“Mohon menjadi perhatian kita, sebisa mungkin tidak ada lagi penggunaan sampah plastik dan menghindari hal-hal yang berpotensi memperkeruh lingkungan kita,” kata Sekjen.

​Sekjen juga menjelaskan bahwa rangkaian peringatan HAB tahun ini akan diselenggarakan dengan sangat sederhana. Kesederhanaan ini merupakan bentuk empati Kemenag terhadap saudara-saudara sebangsa yang sedang tertimpa musibah di Sumatera dan Aceh.

Kemenag telah mengambil langkah cepat untuk membantu korban bencana. Hingga hari ini, telah terkumpul lebih dari Rp4 miliar dana bantuan melalui rekening Tanggap Darurat Kementerian Agama. Jumlah ini masih akan terus bertambah karena kesempatan berdonasi masih dibuka. ​Selain itu, Kemenag bersama Baznas, Forum Zakat (FOZ), dan Poroz juga telah menghimpun dana bantuan bencana dengan jumlah mencapai Rp155 miliar, termasuk dari APBN Kementerian Agama.

Tantangan terbesar di akhir tahun ini adalah memastikan anggaran tersebut dapat dieksekusi sesuai dengan tata kelola yang benar dan akuntabel. Harapannya, seluruh pihak dapat mengambil porsi dan mengawal proses tersebut agar berjalan baik.