Cipayung Plus Unisma Apresiasi Seluruh Paslon Pilkada Kota Bekasi yang Komitmen Menjaga Toleransi

KORANDETAK.COM – Kelompok Cipayung Plus Unisma yang terdiri dari KAMMI Unisma, HMI Fisip Unisma, PMII Unisma dan GMNI Unisma ini menyelenggarakan Diskusi terkait Toleransi di Cafe Kopi Raga Kota Bekasi, Diskusi ini dibuat karena kegelisahan mahasiswa melihat video viral seseorang yang memaki-maki umat beragama lain yang sedang melakukan ibadah

“Diskusi ini kami buat karena melihat sempat viralnya salah satu birokrat eselon 3 yang memaki-maki kelompok beragama yang sedang melakukan pribadatan, terlepas dari apapun alasannya sikap beliau terlihat berlebihan,” Ujar Syafiq Afrizal (Ketua Pelaksana Acara) Jum’at 4 Oktober 2024

Selain itu, syafiq menjelaskan makna toleransi dan pentingnya menjaga dalam kehidupan berbangsa dan negara dan menyesalkan sikap birokrat tersebut

“Sudah jelas toleransi itu maknanya adalah untukmu agamamu dan untukku agamaku sehingga tidak saling mengganggu pribadatan umat beragama lain dan tidak mencampur adukan agama satu dengan yang lain sehingga terciptanya saling menghargai satu sama lain dan terciptanya persatuan, jika memang ada hal yang mengganggu atau tidak sesuai aturan dalam proses pribadatan agama lain maka tegurlah dengan cara yang baik dan tempuh dengan aturan hukum yang berlaku tidak dengan mencaci-maki,” Jelas Syafiq

Selain itu, Jelang Pilkada ini Syafiq pun mengapresiasi kepada seluruh Pasangan Calon Walikota Bekasi dan Wakil Walikota Bekasi yang berkomitmen mempertahankan predikat Kota Toleran nomer 2 se-Indonesia.

“Kami mengapresiasi kepada ketiga paslon yang cepat menangkap isu ini dan semua menunjukan sikap toleransinya kepada seluruh umat beragama bahkan sampai ada yang langsung melakukan tidakan mendatangi tokoh agama lain bukan hanya sekedar bicara toleransi saja gunanya untuk menjaga komunikasi yang baik antar umat beragama demi menjaga predikat kota toleran nomer 2 se-Indonesia,” ucap Syafiq

Diakhir syafiq mengklarifikasi sempat beredarnya berita dari 5jarijabar.com terkait diskusi ini sebelum acara berlangsung, bahwa itu tidak pernah terucap dari mulutnya dan menyayangkan kepada pihak-pihak yang menggunakan nama, isu serta acara ini untuk kepentingan politik

“Terkait berita yang beredar dari salah satu platform media sebelum acara ini berlangsung saya bersaksi tidak pernah merilis atau mengucapkan hal tersebut, saya kecewa kepada pihak-pihak yang mencoba memakai nama, isu dan acara ini untuk kepentingan politik karena ini sensitif, tanpa sadar pihak yang melakukan itu justru bisa memecah belah masyarakat,” tutup Syafiq.(***)