Binatang Jalang, Ikon Film Puisi Indonesia
korandetak.com, Jakarta – Pemutaran Film Puisi Binatang Jalang, yang di adakan oleh Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) dan Federasi Pekerja Seni Indonesia (FPSI) dalam penggelaran kegiatan Catatan Akhir Tahun 2020 yang disponsori oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dengan Tema Berjuang untuk kesejahteraan Pekerja Seni Indonesia. Dimana film puisi ini diangkat dari kumpulan puisi karya Chairil Anwar, penyair terkemuka Indonesia dan pelopor Angkatan 45.
Film Puisi Binatang Jalang adalah tafsir estetika terhadap teks-teks puisi karya Chairil Anwar secara audio-visual, memadukan nuansa masa lampau dengan atmosfir kekinian, sehingga mudah dipahami oleh generasi sekarang (generasi milenial). Acara yang digelar Kantor Biro Nusadaily.Com Jakarta Pusat pada Rabu Malam (30/12/2020)
Selama ini sudah banyak puisi dibuat film, tapi puisi hanya sekedar dibacakan, sebagai narasi, sebagai suara latar atau Voice Over (VO) atau juga Only Sound (OS) dari sebuah visual, mulai dari gambar diam (still image) sampai gambar yang bergerak (moving image) dalam sebuah film.
Ada juga puisi hanya dijadikan sebagai ide, tema, basic story dan sekedar adaptasi atau saduran dalam sebuah film, dimana teks dialog pemain dikarang/dicipta oleh penulis skenario.
Binatang Jalang produksi Under Banner adalah satu-satunya film puisi yang pernah dibuat di Indonesia, dimana untuk pertama kalinya teks puisi benar-benar dijadikan dialog antar pemain (aktor) dalam sebuah film tanpa ada penambahan atau pengurangan satu katapun, sesuai dengan puisi aslinya.
Dengan puisi utuh dijadikan dialog dalam film, Binatang Jalang telah menjadi contoh bahkan menjadi ikon film puisi yang sebenarnya di Indonesia. Dalam hal ini, Binatang Jalang produksi Under Banner bisa dikatakan sebagai pelopor Film Puisi di Indonesia.
Dalam film puisi Binatang Jalang, secara khusus menyuguhkan soundtrack musikalisasi puisi (puisi yang dinyanyikan dengan aransemen musik) dari karya Chairil Anwar yang berjudul SAJAK PUTIH.
Film Puisi Binatang Jalang dengan durasi 22 menit terdiri dari delapan Segmen dengan delapan puisi karya Chairil Anwar, yang antara lain, Cinta dan Benci, Sia Sia, Sajak Putih, Tak Sepadan, Kepada Pelukis Affandi, Aku , Yang Terampas dan Yang Putus, dan Nisan.
Film ini ditulis dan disutradarai oleh Exan Zen, sedangkan untuk artis pedukung film ini diantaranya, Lucky Moniaga yang berperan sebagai Putra, Tengku Rina Doremi sebagai Putri, ada juga Marua Bernadeta Aprianti dan Jefriandi Usman Sebagai Penari, Avril Vi berperan sebagi istri, Yaser Arafat sebagai suami. Sedangkan Mantra Gurindam Smaratungga berperan sebagai anak lelaki dan terakhir Galuh Akatara Smarasoka sebagai anak perempuan.
“direncananya film ini akan memiliki sepuluh seri yang akan dimulai pada tahun depan dalam proyek 22 tahun kedepan,” ungkap Exan Zen, “dan rencananya film puisi ini mau di apresiasi di sekolah-sekolah ketika pandemi Covid-19 ini berakhir, karena film ini tidak untuk di komersilkan, ” tuturnya. (rv)