Betis Kram Saat Tidur, Inilah Penyebab dan Cara Menanganinya

Betis kram saat tidur terjadi ketika adanya kontraksi dan kedutan otot yang muncul secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Hal ini dapat menimbulkan sensasi nyeri dan kaku yang cukup kuat, sehingga membuat Anda terbangun dari tidur.

Kram pada betis atau kaki saat tidur umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit. Namun, keluhan ini tetap perlu ditangani agar kram tidak kembali terulang atau menjadi makin parah.

Betis Kram Saat Tidur dan Penyebabnya

Penyebab betis kram saat tidur sebenarnya belum diketahui secara pasti. Meski begitu, keluhan ini diketahui berkaitan dengan kelelahan otot atau masalah saraf. Hal ini bisa dipicu oleh banyak hal, antara lain:

1. Posisi tidur yang salah

Betis kram saat tidur dapat terjadi akibat posisi kaki yang salah ketika berbaring. Posisi kaki yang tidak nyaman saat tidur berisiko menyebabkan otot betis menegang, sehingga memicu terjadinya kram saat tidur.

Untuk mencegah kram saat tidur, Anda bisa melakukan peregangan ringan sebelum tidur. Selain itu, Anda juga bisa meletakkan bantal di bawah kaki saat tidur telentang agar posisi kaki lebih tinggi daripada tubuh.

2. Olahraga berlebihan

Olahraga secara berlebihan juga dapat memicu kelelahan otot kaki dan meningkatkan risiko terjadinya kram betis saat tidur. Oleh karena itu, Anda perlu meningkatkan intensitas dan durasi olahraga secara bertahap agar otot-otot tubuh dapat beradaptasi dengan baik. Dengan begitu, kram otot betis saat tidur pun tidak terjadi.

Selain itu, penting bagi Anda untuk melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelahnya. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya kram otot, termasuk kram pada betis saat tidur.

3. Kehamilan

Betis kram saat tidur merupakan keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil, terutama di trimester kedua dan ketiga. Meski tidak diketahui hubungannya secara pasti, hal ini diduga karena adanya perubahan sirkulasi darah, sehingga menyebabkan kram betis saat tidur.

Selain itu, bertambahnya berat badan pada saat hamil juga dapat menyebabkan otot kaki menegang dan memicu kontraksi otot, sehingga menimbulkan keluhan berupa kram betis saat tidur.

4. Kekurangan elektrolit

Kekurangan elektrolit, seperti kalium, kalsium, atau magnesium, juga dapat menyebabkan sering terjadinya kram otot, misalnya betis kram saat tidur. Hal ini bisa terjadi karena elektrolit memiliki peran yang penting dalam mengatur kontraksi otot serta fungsi saraf.

Oleh karena itu, kekurangan asupan elektrolit dapat memengaruhi kontraksi otot dan menimbulkan keluhan berupa kram saat tidur.

5. Penyakit arteri perifer

Ini merupakan penyakit ketika adanya hambatan pada aliran darah di anggota gerak tubuh, seperti tungkai, betis, kaki, tangan, atau lengan. Gejala umum dari penyakit arteri perifer adalah kram otot.

Kram ini sering kali muncul pada betis atau kaki dan bisa muncul saat tidur maupun saat beraktivitas. Selain itu, penyakit ini juga dapat menimbulkan keluhan lain berupa telapak kaki panas, kesemutan, mati rasa, atau nyeri otot di area tungkai.

Kondisi ini umumnya memburuk ketika beraktivitas, seperti berjalan atau berolahraga, tetapi akan mereda setelah beristirahat.

6. Varises

Varises terjadi akibat lemah atau rusaknya katup di pembuluh darah vena. Varises paling sering muncul di kaki dan tungkai atau betis.

Kondisi ini menyebabkan darah yang semestinya ke jantung berbalik arah dan menumpuk di dalam pembuluh vena. Penumpukan tersebut menyebabkan pembuluh vena melebar dan memunculkan gejala varises, termasuk kram otot saat tidur.

Saat tidur, otot-otot cenderung tidak aktif sehingga tekanan pada vena meningkat. Hal ini bisa membuat betis sering kram saat tidur.

7. Hipotermia

Penyebab betis kram saat tidur lainnya adalah hipotermia, yaitu penurunan suhu tubuh akibat suhu dingin yang ekstrim. Pasalnya, suhu udara yang terlalu dingin dapat membuat aliran darah di dalam tubuh tidak lancar, sehingga otot-otot kurang mendapatkan asupan darah. Hal itu bisa menyebabkan otot jadi lebih mudah kram.

Betis kram saat tidur akibat hipotermia biasanya terjadi ketika penggunaan AC di dalam ruangan dengan suhu yang terlalu dingin.

8. Dehidrasi

Penyebab betis kram saat tidur lainnya adalah dehidrasi. Kondisi ini bisa terjadi karena kekurangan cairan tubuh dapat membuat otot lebih tegang, sehingga dapat memicu kontraksi secara tiba-tiba dan kram betis saat tidur.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk minum air yang cukup, setidaknya minimal 8 gelas setiap hari. Tidak hanya itu, Anda juga dianjurkan untuk membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.

9. Kondisi medis tertentu

Selain berbagai penyebab di atas, betis kram saat tidur juga dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti gagal ginjal, diabetes, anemia, sirosis, gangguan tiroid, saraf kejepit, dan osteoarthritis.

Pada kasus tertentu, munculnya keluhan kram otot yang berulang juga bisa terjadi karena efek samping obat-obatan, seperti obat antihipertensi, obat penurun kolesterol, obat diuretik, dan pil KB.

Betis Kram Saat Tidur dan Cara Menanganinya

Mengingat kram saat tidur dapat membuat Anda terbangun dan kesulitan untuk tidur kembali, penting bagi Anda untuk mengetahui cara mengatasinya. Ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi betis kram saat tidur, yaitu:

  • Lakukan peregangan otot betis dengan menekuk kaki ke atas.
  • Lakukan pijatan lembut pada area betis.
  • Posisikan kaki agar lebih tinggi daripada badan saat tidur.
  • Kompres betis dengan kompres dingin atau kompres panas.
  • Tarik jari-jari kaki ke arah Anda.
  • Cobalah bangun dari tempat tidur dengan berdiri sambil menekan kaki ke lantai dengan kuat.
  • Konsumsi obat pengilang rasa sakit, seperti paracetamol, bila kram kaki disertai nyeri yang mengganggu.

Selain melakukan beberapa penanganan di atas, tidak kalah penting bagi Anda untuk melakukan berbagai upaya pencegahan agar betis kram saat tidur tidak terjadi secara berulang. Anda bisa berjalan kaki, bersepeda, memenuhi asupan cairan tubuh, dan melakukan peregangan atau memijat kaki sebelum tidur.