Adu Kuat Politik “SBY vs Moeldoko”

korandetak.com, Jakarta – Kongres Luar Biasa (KLB) partai Demokrat di Sumatra Utara juga mendapat sorotan dari kelompok relawan Jokowi. Mereka menilai pengambil alihan Partai Demokrat tidak beretika politik dan berbahaya untuk Presiden Jokowi Dan Demokrasi.

Ketua Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer mengungkapkan, baru pertama kali di era reformasi, pejabat Istana terlibat langsung merebut partai politik, di Jakarta. (03/07/2021).


“Dengan segala hormat, apa yang dilakukan Moeldoko tidak baik. Ini jelas pastinya bisa mengganggu pikiran Presiden Jokowi, ” kata Noel.


Dirinya meyakini Jokowi sama sekali tidak terlibat dalam KLB. Jadi salah jika Istana dituduh mengintervensi konflik Demokrat.
Aktivis 98 ini meyakini bahwa perebutan partai Demokrat adalah konflik internal lama . Dan, tentunya ada syahwat keinginan menuju pasar bebas Pilpres 2024.

“Saat ini, banyak tokoh yang bersiap diri menuju 2024. Salah satunya, mungkin Moeldoko,” jelas Noel.
Dirinya juga menganalisa ada perangkap politik yang disadari atau tidak disadari oleh Moeldoko sendiri. Mantan Panglima TNI ini terjebak dalam desain politik SBY.


“SBY ingin membesarkan anaknya. Desain kontruksi konflik seperti ini harusnya mudah terbaca oleh Moeldoko. Sayang beliau terjebak dalam syahwatnya,” ungkap Noel.

Noel menjelaskan, konflik ini pastinya akan memunculkan persepsi publik SBY teraniaya oleh elit politik yang berkuasa.
Kalau narasi teraniaya ini dimainkan secara piawai oleh kelompok SBY pastinya menguntungkan AHY utk Pilpres 2024.


“Kita lihat saja siapa yang menang dalam pertarungan opini ini. Pastinya ini bakal panjang, menguras energi Moeldoko sendiri,” ucapnya. (rv)