WHO Bantu Indonesia Tingkatkan Kesiapsiagaan Selama Pandemi Covid-19
korandetak.com, Jakarta – Baru-baru ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang didukung oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan penilaian dan kajian di lapangan pada 211 titik lokasi di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menilai kesiapsiagaan terhadap penanganan Covid-19 di lima belas provinsi berdasarkan status risiko penyebaranya.
Dalam kajiannya tersebut penilaian dari WHO meliputi Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota, Rumah sakit, Laboratorium, serta Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). (14/01/2021)
Semua Provinsi yang dinilai menjadi pusat dalam pengendalian pandemi Covid-19, dimana belum semuanya mendirikan Emergency Operation Center (EOC), serta rencana kontinjensi untuk penanggulangan pandemi sudah ada di beberapa lokasi, namun masih di perlukan rencana kontinjensi di wilayah-wilayah yang diluar jangkauan bersama dengan negara-negara tetangga.
Tujuan utama dari penilaian ini untuk peningkatan dalam pelaporan kasus dan analisis terhadap tingkat keparahan daerah yang terdampak pandemi, Ketersediaan Alat Perlindungan Diri (APD), pengalokasian anggaran untuk menanggulangi pandemi dititik masuk, dan pemeriksaan ditempat keluar penumpang yang melakukan perjalanan. Yang mana kajian tersebut selanjutnya untuk mengidentifikasi kesenjangan sistem kesehatan di provinsi, seperti ketersediaan ICU dan fasilitas lain jika terjadi peningkatan kasus Covid-19.
Laboratorium untuk pengujian Covid-19 pun menghadapi tantangan, dengan salah satu solusinya adalah pengembangkan sistem rujukan laboratorium untuk menghindari penumpukan spesimen, dan sementara itu celah terbesar dalam sistem pengawasan di semua provinsi adalah masih rendahnya isolasi terhadap pasien suspect yang menunjukan gejala dan untuk memastikan status Covid-19 dalam waktu 48 jam, dimana pelacakan, karantina dan isolasi kasus perlu diperkuat.
Dimana hasil dari penilaian dan kajian di lapangan tersebut akan di gunakan untuk menginformasikan pemerintah mengenai kapasitas dan celah di masing-masing provinsi dalam menanggapi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. selain itu kajian ini akan berguna untuk mempersiapkan negara untuk menghadapi wabah di masa depan. (rv)
Sumber: Release World Health Organisation