Dari Lensa dan Narasi yang Memiliki Rasa, Lapas Cilegon Kembali Raih Kehumasan Terbaik 2025

KORANDETAK.COM-Prestasi tidak selalu lahir dari angka dan laporan semata, tetapi dari ketulusan dalam menyampaikan cerita. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon membuktikan hal tersebut dengan meraih predikat Unit Pelaksana Teknis dengan Kinerja Kehumasan Terbaik Tahun 2025.

Penghargaan ini menjadi pengakuan atas cara Lapas Cilegon menghadirkan informasi melalui audio visual yang tidak hanya terlihat dan terdengar, tetapi juga dirasakan. Ketika yang disampaikan bukan sekadar dokumentasi kegiatan, melainkan potret nilai, pengabdian, dan harapan di balik tembok pemasyarakatan.

Kehumasan Lapas Cilegon menjadikan kamera sebagai mata yang jujur dan narasi sebagai suara yang tulus. Dari aktivitas pembinaan, pelayanan publik, hingga keseharian petugas dan warga binaan, seluruhnya dikemas dengan rasa, sehingga pesan yang sampai kepada masyarakat bukan hanya informasi, tetapi juga makna.

Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, menyampaikan bahwa keberhasilan ini lahir dari kesadaran bahwa kehumasan adalah tentang menyentuh hati, bukan sekadar memenuhi kewajiban publikasi.

“Kami percaya bahwa kehumasan yang baik adalah kehumasan yang mampu menghadirkan rasa. Ketika audio visual disajikan dengan kejujuran dan empati, maka kepercayaan akan tumbuh dengan sendirinya. Prestasi ini adalah buah dari ketulusan seluruh tim dalam menyampaikan kinerja dengan hati,” ujar Kalapas.

Lebih lanjut, Kalapas menegaskan bahwa kehumasan bukan hanya alat komunikasi, melainkan bagian dari tanggung jawab moral institusi kepada publik.

“Setiap cerita yang kami sampaikan adalah wajah Lapas Cilegon di mata masyarakat. Karena itu, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan informasi yang bermakna, mendidik, dan menguatkan nilai-nilai kemanusiaan,” tambahnya.

Predikat Kehumasan Terbaik Tahun 2025 ini menjadi penanda bahwa Lapas Cilegon tidak hanya bekerja, tetapi juga bercerita dengan jiwa. Sebuah pengingat bahwa di balik setiap lensa dan kata, terdapat tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan publik.

Prestasi ini sekaligus menjadi motivasi bagi Lapas Cilegon untuk terus menghadirkan kehumasan yang hidup yang mampu menjembatani institusi dan masyarakat melalui cerita yang jujur, hangat, dan penuh makna.(Red).