Destinasi Indonesia Dipromosikan ke Pasar di Empat Benua Lewat Mega Famtrip

Jakarta, 24  Oktober 2025 – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sukses menyelenggarakan kegiatan Mega Familiarization Trip (Mega Famtrip) pada 9–17 Oktober 2025 di Lombok, Bandung, Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Mega famtrip ini bertujuan memperkenalkan serta mempromosikan secara langsung keragaman destinasi unggulan dan produk pariwisata Indonesia kepada pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/10/2025), mengatakan agar Indonesia tetap mampu bersaing dan menjadi top of mind destination di kawasan Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika, kegiatan seperti ini merupakan salah satu strategic event untuk memberikan pengalaman langsung bagi para mitra (TA/TO) di negara asal wisatawan dalam menyusun paket wisata Indonesia yang sesuai dengan karakter dan preferensi pasar di masing-masing wilayah.

“Pada penyelenggaraan Mega Famtrip ini, kami mengusung kampanye #GoBeyondOrdinary untuk memperkenalkan pengalaman wisata Indonesia melalui berbagai produk unggulan yang baru dan segar, dengan menonjolkan keunikan budaya, keindahan alam, serta pengalaman wisata yang bersifat experiential,” ujar Made.

Program Mega Famtrip juga menyoroti beragam produk wisata unggulan Kemenpar, antara lain gastronomi Indonesia yang kaya cita rasa dan tradisi, wellness tourism yang menonjolkan destinasi kebugaran berbasis kearifan lokal, serta marine tourism yang memperlihatkan keindahan bawah laut dan pesona bahari kelas dunia.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan semangat pemasaran kolaboratif (collaborative marketing), melalui sinergi antara Kemenpar dan berbagai pemangku kepentingan, seperti Kantor Perwakilan Indonesia (KBRI dan KJRI) di luar negeri, industri perhotelan, biro perjalanan wisata (TA/TO), restoran, atraksi wisata, maskapai penerbangan, serta event organizer yang menjadi mitra strategis dalam kesuksesan kegiatan ini. Sebanyak 46 mitra industri pariwisata Indonesia turut berpartisipasi untuk menampilkan produk-produk unggulan mereka kepada peserta.

Sebanyak 35 tour operator terkemuka dari berbagai negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika ikut serta dalam famtrip ini. Mereka terbagi dalam lima grup perjalanan yang masing-masing mengunjungi dan menikmati langsung pengalaman wisata di destinasi berbeda sesuai dengan preferensi pasar asalnya, yaitu Lombok, Bandung, Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Surabaya–Malang.

Sebelas mitra industri pariwisata Indonesia berkolaborasi dalam penyediaan land arrangement selama famtrip, antara lain A&T Holidays di Lombok, Bhara Tours di Bandung, Zada Liveaboard dan NTT DMC di Labuan Bajo, Amerta Tour & Travel di Yogyakarta, Asia Bespoke di Jawa Timur, serta Tria Uma, LH Travel, Werkudara, DMC White Tiger, dan Abindo Holidays di Bali.

Pelaksanaan Mega Famtrip turut difasilitasi oleh sejumlah properti ternama seperti Marriott Bonvoy (Sheraton Hotel Airport, Fairfield by Marriott Jakarta, Courtyard Dago Bandung, Four Points by Sheraton Bandung, W Seminyak, The Ritz-Carlton Bali, The Laguna Resort & Spa Nusa Dua), Accor Group (Pullman Lombok Mandalika Beach & Resort, Mövenpick Jimbaran), Plataran Indonesia (Borobudur dan Bromo), Vasa Hotel Surabaya, Royal Avila Hotel, Sun Island Bali, IniVie Hospitality, The 1O1 Yogyakarta (Malioboro & Tugu), Double Six Seminyak Bali, Montigo Resorts Seminyak, The Meru Sanur, Ayana Komodo Waecicu Beach, dan Jambuluwuk (Yogyakarta & Batu).

Untuk memperkenalkan keragaman produk pariwisata, Kemenpar juga berkolaborasi dengan berbagai perusahaan atraksi wisata dan restoran termasuk InJourney Destination Management, ITDC Sirkuit Mandalika, White Rock Beach Club by Robina Group, Bali Safari and Marine Park, BMR Watersport Bali, Hatten Wines, GWK Cultural Park, Aneecha Yacht, Black Stone Yacht Club, dan Jawa Timur Park 2.

Selain itu, Kemenpar juga bermitra dengan Qatar Airways dalam penyediaan sebagian tiket internasional bagi peserta famtrip, sementara Garuda Indonesia turut mendukung keseluruhan pelaksanaan kegiatan ini.

Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara III Kemenpar, Raden Wisnu Sindutrisno, menambahkan bahwa rangkaian kegiatan famtrip diawali dengan partisipasi peserta dalam acara Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 di NICE, Pantai Indah Kapuk (PIK).

WITF 2025 menjadi gerbang pembuka bagi para peserta untuk mengenal lebih dekat potensi pariwisata Indonesia dan menjalin jejaring secara langsung dengan para pelaku industri.

“Pelaksanaan WITF 2025 menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan produk pariwisata Indonesia secara lebih luas. Kami menautkan WITF sebagai kick off dari Mega Famtrip tahun ini,” ujar Wisnu.

Selama WITF 2025, peserta famtrip mengikuti berbagai agenda penting, seperti business matching session yang mempertemukan buyers internasional dengan sellers Indonesia untuk menjajaki kerja sama bisnis konkret, sekaligus membuka peluang kolaborasi baru untuk menciptakan paket wisata menarik bagi wisatawan mancanegara.

Peserta juga menghadiri industry gathering yang dikemas dalam suasana santai melalui Networking Dinner, sebagai ajang pertukaran ide, berbagi pengalaman, dan merasakan langsung kehangatan budaya serta keramahtamahan masyarakat Indonesia.

Peserta famtrip yang tergabung dalam grup Lombok berasal dari Riyadh dan Oman. Mereka memulai perjalanan dari Jakarta menuju Lombok dengan mengunjungi sejumlah destinasi budaya dan bahari, seperti Lingsar Cultural Site dan Islamic Center NTB, lalu menjelajahi keindahan bawah laut melalui island hopping ke Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Pada hari terakhir, mereka berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan mencoba pengalaman berkendara di Sirkuit Mandalika.

Peserta dari Jeddah dan Abu Dhabi berkesempatan menjajal kereta cepat Whoosh menuju Bandung. Di Bumi Parahyangan, mereka menikmati panorama alam hijau dan udara sejuk dengan mengunjungi Kawah Rengganis, Situ Patenggang, serta pemandian air panas Sari Ater.

alah satu peserta asal Abu Dhabi, Ahmad, menyampaikan kesannya. “Saya sangat menikmati perjalanan ini. Hotel, atraksi, dan pemandangan semuanya luar biasa. Bandung akan sangat cocok untuk pasar saya, dan saya akan mempromosikan kota ini kepada para klien kami.”

Di Pulau Dewata, peserta menikmati sesi wellness di Bali Safari and Marine Park dan sunset dinner sebagai penutup program. Sementara di Labuan Bajo, peserta dari Inggris, Rusia, dan Kanada mengikuti liveaboard di kapal phinisi selama dua hari satu malam, menjelajahi Pulau Padar, Pink Beach, dan Kampung Komodo. Travel agent asal Kanada, Dominique, mengaku kagum atas pengalaman tersebut. “Airnya begitu jernih, semuanya luar biasa,” ujarnya.

Rangkaian famtrip di Yogyakarta memberikan pengalaman bermakna bagi peserta dari Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Kanada. Mereka mengunjungi dua situs warisan dunia UNESCO, yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan, serta mengeksplorasi Desa Wisata Nglanggeran. Di sana, peserta terlibat dalam kegiatan interaktif seperti memainkan gamelan tradisional, membatik topeng kayu, dan membuat perhiasan perak.

Destinasi Jawa Timur menjadi highlight bagi peserta dari Amerika Serikat, Belanda, dan Oman yang diajak menjelajahi Gunung Bromo untuk menikmati panorama matahari terbit.

Mereka juga mengunjungi Jatim Park dan kebun apel di Malang untuk belajar tentang budidaya apel serta berinteraksi dengan petani lokal, yang memperlihatkan potensi wisata berbasis komunitas berkelanjutan di wilayah tersebut.

Setelah menyelesaikan perjalanan di lima destinasi utama, seluruh peserta kembali berkumpul di Bali untuk menikmati destinasi ikonik seperti Ubud, Kintamani, dan Uluwatu.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan Business Matching dan Farewell Dinner antara seluruh peserta dan mitra industri pariwisata sebagai ajang memperkuat jejaring, mendorong kesepakatan bisnis, dan meningkatkan transaksi paket wisata ke Indonesia.

Wisnu menegaskan bahwa Mega Famtrip ini bukan sekadar perjalanan pengenalan, melainkan sebuah platform bisnis konkret. Dengan membawa para key buyers dari pasar potensial untuk merasakan langsung pengalaman otentik di tujuh destinasi unggulan termasuk Jakarta, Bali, Lombok, Bromo, Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Bandung, Kemenpar optimistis volume penjualan paket wisata Indonesia akan meningkat signifikan.

“Kami yakin sinergi antara buyers dan sellers Indonesia akan semakin memperkuat posisi Wonderful Indonesia di pasar global,” kata Wisnu.