Lapas Purwokerto Gelar Bimbingan Al-Qur’an, Bentuk Pembinaan Kerohanian bagi 60 Warga Binaan, Tingkatkan Spiritual Warga Binaan

Purwokerto, 30 September 2025 – Suara lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema di Masjid At-Taubah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto, pada pagi ini. Sebanyak 60 orang warga binaan dengan khidmat mengikuti kegiatan bimbingan membaca dan memahami Al-Qur’an yang digelar oleh pihak lapas.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 11.00 WIB ini merupakan bagian integral dari program pembinaan kepribadian dan kerohanian. Tujuannya adalah untuk membekali para penghuni dengan nilai-nilai spiritual dan akhlak mulia sebagai bekal penting dalam proses integrasi kembali ke masyarakat.

Salah seorang peserta, Ridwan (45), salah seorang warga binaan, menyampaikan rasa syukurnya atas diadakannya kegiatan ini. “Alhamdulillah, dengan adanya pengajian seperti ini, hari-hari kami jadi lebih bermakna. Di sini kami tidak hanya membayar kesalahan secara hukum, tapi juga diberi kesempatan untuk memperbaiki diri secara spiritual. Saya merasa lebih tenang dan punya harapan baru untuk kehidupan setelah bebas nanti,” ujarnya penuh semangat.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Toidin (32), warga binaan lainnya. “Dulu saya jarang baca Al-Qur’an, tapi di sini justru saya belajar dan mulai bisa. Rasanya seperti ada ketenteraman yang hilang kini kembali. Ini adalah kesempatan kedua yang tidak saya sia-siakan,” tuturnya.

Tampak para peserta dengan penuh semangat dan konsentrasi mengikuti setiap arahan dari para pembimbing. Suasana hening dan khidmat menyelimuti ruangan masjid, mencerminkan besarnya minat dan kebutuhan warga binaan akan bimbingan kerohanian di tengah masa pembinaan mereka.

Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, melalui pernyataan tertulisnya, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas partisipasi aktif para warga binaan. “Program seperti ini bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan investasi karakter yang sangat berharga. Respon dan semangat yang ditunjukkan oleh para warga binaan sangat membanggakan. Melalui pemahaman agama yang baik, kami berharap dapat membentuk pribadi yang lebih bertaqwa, jujur, dan bertanggung jawab, sehingga siap menjadi bagian produktif dari masyarakat setelah mereka menjalani masa hukuman,” ujarnya.

Kegiatan bimbingan Al-Qur’an ini diharapkan dapat terus berkelanjutan dan menjadi salah satu pilar utama dalam sistem pembinaan di Lapas Purwokerto. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga keagamaan dan masyarakat, sangat diharapkan untuk memperkuat program-program serupa di masa depan, guna menciptakan dampak positif yang lebih luas.

Humas Lapas Purwokerto