Usai Tinjau Desa Tangkura, Wapres Gibran Besuk Korban Gempa di RSUD Poso

Setelah meninjau langsung kondisi pascagempa di Desa Tangkura, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming melanjutkan kunjungan kerjanya dengan membesuk para korban gempa bumi yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (22/08/2025).

Setibanya di rumah sakit yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Poso Kota Utara, Wapres disambut oleh Pelaksana Tugas Direktur RSUD Poso, dr. Jemy Oktovian Wololy. Didampingi jajaran rumah sakit, Wapres kemudian mengunjungi Ruang Mawar, tempat sejumlah pasien korban gempa dirawat intensif.

Dalam suasana penuh empati, Wapres menyapa satu per satu pasien dan keluarga, menyampaikan doa, serta memberikan dukungan moril. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan layanan kesehatan bagi para korban berjalan dengan optimal.

“Yang paling penting adalah memastikan para korban mendapatkan perawatan terbaik dan cepat pulih. Pemerintah hadir dan terus memantau situasi,” ujar Wapres saat berada di ruang perawatan.

Menurut data RSUD Poso, total terdapat 16 korban gempa yang telah ditangani. Dari jumlah tersebut, 11 orang masih menjalani perawatan di ruang bedah, satu pasien telah dirujuk ke Palu untuk penanganan lanjutan, dua pasien meninggal dunia saat dirawat, dan dua lainnya yang mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang.

Pada kesempatan ini, Pelaksana Tugas Direktur RSUD Poso menyambut baik kunjungan Wapres yang dinilainya sebagai bentuk perhatian dan kehadiran nyata pemerintah di tengah masyarakat yang terdampak bencana.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Bapak Wapres. Ini menjadi suntikan semangat bagi para pasien, keluarga, sekaligus tenaga medis yang telah bekerja tanpa henti sejak hari pertama bencana terjadi,” ungkap dr. Jemy Oktovian Wololy.

Ia menambahkan, seluruh pasien mendapatkan penanganan sesuai standar medis, termasuk rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap bila diperlukan.

Kunjungan ini menegaskan bahwa pemulihan pascagempa tidak hanya menyangkut infrastruktur, tetapi juga pemulihan fisik dan psikologis para korban yang terdampak.