Roy Suryo Membantah Ada Pihak Politik Yang Berada Dibalik Dugaan Pemalsuan Ijazah
Penuding ijazah palsu Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), yaitu Roy Suryo, membantah keras adanya pihak atau tokoh politik yang berada di balik langkahnya mengungkap dugaan pemalsuan ijazah kepala negara tersebut.
“Jadi, tuduhan-tuduhan itu bohong dan tidak berdasar. Kami adalah peneliti, kami ilmuwan. Saya, Dr. Tifa, dan Dr. Rizman, tidak punya niat tersembunyi apa pun,” ujar Roy Suryo, Sabtu (26/7/2025).
Ia menambahkan, meskipun dugaan ijazah palsu tersebut terbukti benar, pihaknya tidak memiliki niat untuk membawa Jokowi ke ranah hukum atau politik.
“Kalaupun, misalnya, ijazah tersebut memang terbukti palsu, kami tidak ingin memenjarakan atau mempidanakan siapa pun. Itu adalah ranah hukum, dan kami tidak berpikir dari sisi politik,” tutur Roy.
Sebelumnya, Ketua Relawan Solidaritas Indonesia, Silfester Matutina, menyebut ada dugaan bahwa mantan petinggi Republik Indonesia berada di balik aksi Roy Suryo dan rekan-rekannya. Ia mengklaim bahwa tuduhan tersebut merupakan bagian dari strategi adu domba politik.
“Saya melihat ini sebagai bentuk adu domba politik. Setahun setelah kalah Pilpres, masih belum bisa move on. Roy Suryo dan kawan-kawan hanya pion. Di balik mereka ada tokoh-tokoh yang ingin Prabowo-Gibran gagal dan berpisah,” ucap Silfester usai diperiksa sebagai saksi pelapor di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).
Lebih lanjut, Silfester juga menyebut pihak-pihak tersebut memiliki agenda terselubung, termasuk menggantikan kepemimpinan nasional dengan keluarga mereka sendiri.
“Mereka ini adalah mantan-mantan petinggi negara. Mereka ingin menggulingkan kekuasaan dengan dasar hukum yang tidak kuat, semuanya nol jika dianalisis secara hukum,” katanya.
Meski begitu, hingga kini belum ada bukti kuat yang mendukung tuduhan ijazah palsu tersebut, dan penyelidikan masih berlangsung.