Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan Evaluasi Pembaharuan Tamping di Lapas Kelas IIA Purwokerto: 28 Warga Binaan Aktif Perbaiki Kebersihan Dapur, Masjid, dan Kegiatan Pramuka
Purwokerto, [19 Juni 2025] – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto menggelar sidang evaluasi oleh Tim Pengamat Pemasyarakatan terkait pembaharuan tamping (tata tertib dan pembinaan) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dalam sidang tersebut, sebanyak 28 orang warga binaan dinilai aktif dalam program kebersihan dapur, masjid, serta partisipasi dalam kegiatan kepramukaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap menyampaikan bahwa evaluasi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kedisiplinan dan kepedulian WBP terhadap lingkungan serta pembinaan karakter. “Kami apresiasi partisipasi 28 WBP yang terlibat dalam menjaga kebersihan dapur dan masjid, serta aktif dalam kegiatan pramuka. Ini menunjukkan komitmen mereka untuk berubah menjadi lebih baik,” ujarnya.
Tim Pengamat Pemasyarakatan menilai bahwa program kebersihan dapur dan masjid berjalan efektif, dengan WBP secara bergiliran membersihkan dan merawat fasilitas tersebut. Selain itu, kegiatan pramuka di dalam Lapas juga menjadi sarana pembinaan mental dan kerja sama antarwarga binaan.
“Kegiatan pramuka tidak hanya melatih kedisiplinan, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan. Ini sejalan dengan tujuan pemasyarakatan, yaitu mempersiapkan WBP untuk kembali ke masyarakat dengan bekal positif,” jelas Buana (Kasi Kamtib)
Salah seorang WBP Berinisial A yang terlibat dalam program kebersihan mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan. “Kami ingin menunjukkan bahwa kami juga bisa berkontribusi. Dengan menjaga kebersihan dan ikut pramuka, kami belajar disiplin dan kerja sama,” katanya.
Lapas Kelas IIA Purwokerto berkomitmen untuk terus meningkatkan program pembinaan serupa, termasuk dengan melibatkan lebih banyak WBP dalam kegiatan produktif. Sidang ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi perkembangan pembinaan sebelum menentukan langkah berikutnya.
Diharapkan, melalui pembinaan yang konsisten, WBP dapat lebih siap menghadapi reintegrasi sosial dan menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa hukuman.
Humas Lapas Purwokerto