6 Ilmuan Nuklir Iran Tewas Di Bombardir Israel
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan tiga jenderal teratas Iran tewas setelah lebih dari 200 jet tempur membombardir negara Islam tersebut, Jumat (13/6/2025). Selain itu, enam ilmuwan nuklir Teheran juga terbunuh.
Melalui akun X-nya, IDF mengatakan Panglima Militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dan Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami tewas dalam serangan tersebut. Jenderal ketiga yang tewas tidak disebutkan namanya, namun disebut menjabat sebagai kepala Komando Darurat Iran.
“Kami sekarang dapat mengonfirmasi bahwa Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Panglima Garda Revolusi, dan Panglima Komando Darurat Iran semuanya tewas dalam serangan Israel di Iran oleh lebih dari 200 jet tempur,” tulis IDF.
“Mereka adalah tiga pembunuh massal yang kejam dengan darah internasional di tangan mereka. Dunia menjadi tempat yang lebih baik tanpa mereka,” imbuh IDF. Sementara itu, Tasnim News yang berafiliasi dengan IRGC Iran merinci daftar nama enam ilmuwan nuklir negara tersebut yang tewas akibat bombardir militer Zionis Israel.
Keenam ilmuwan nuklir tersebut adalah Abdolrahim Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Seyed Amirhossein Faghihi, Matlabi-Zadeh, Mehdi Tehranchi, dan Fereydoun Abbasi. Beberapa media Iran simpang siur dalam melaporkan nasib Janderal Bagheri. Media pemerintah Iran membantah panglima militer Iran tersebut terbunuh. Namun, media yang berafiliasi dengan IRGC membenarkan bahwa jenderal tertinggi negara Islam itu memang terbunuh.
IRGC Iran bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel.
“Serangan ini tidak akan tetap tidak terbalas dan (Israel) harus menunggu pembalasan yang keras dan disesalkan”, kata IRGC dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi pemerintah Iran.
Beberapa saat setelah serangan terhadap Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pidato video bahwa Iran menimbulkan ancaman nuklir bagi Israel.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah memproduksi cukup uranium yang diperkaya untuk sembilan bom atom. Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah diambil sebelumnya, langkah-langkah untuk mempersenjatai uranium yang diperkaya ini,” katanya.
“Dan jika tidak dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat. Bisa jadi satu tahun, bisa juga dalam beberapa bulan… Ini adalah bahaya yang jelas dan nyata bagi kelangsungan hidup Israel,” kata Netanyahu.